Senator AS Nilai Biden Menunggu Terlalu Lama untuk Ambil Tindakan Mengenai Krisis Rusia-Ukraina

Senator AS John Cornyn berbicara dalam sebuah rapat di Komite Keuangan Senat AS di Washington, pada 12 Mei 2021. (Foto: Pool via Reuters/Susan Walsh)

Sekelompok senator dari faksi Partai Republik pada Rabu (19/1) menyerukan kepada pemerintahan Presiden Joe Biden agar bersikap lebih tegas terhadap ancaman Presiden Rusia Vladimir Putin untuk melakukan invasi ke Ukraina.

“Sejarah mengajarkan perang mudah untuk dimulai tetapi sulit untuk diselesaikan. Itu sebabnya mengapa ancaman pemberian sanksi tidak cukup untuk menggetarkan Presiden Vladimir Putin dan mencegahnya melakukan invasi terhadap Ukraina,” kata Senator John Cornyn dalam konferensi pers di Gedung Capitol.

BACA JUGA: Menlu AS Peringatkan Konsekuensi Berat bagi Rusia Bila Invasi Ukraina

“Juga janji bantuan keuangan kepada Ukraina tidak cukup untuk mencegah Putin. Dan jangan salah, sasaran bipartisan kita seharusnya adalah menghentikan Putin dan membuat dia berpikir dua kali sebelum melakukan invasi ke Ukraina,” tambah Cornyn.

Kelompok senator tersebut termasuk ke dalam anggota Partai Republik yang tergabung ke dalam Komite Angkatan Bersenjata dan Hubungan Luar Negeri Senat AS.

Tiga dari anggota kelompok itu, Kevin Cramer, Roger Wicker, dan Rob Portman, menjadi bagian dari delegasi bipartisan kongres yang melakukan perjalanan ke Kyiv dan bertemu dengan pejabat Ukraina pada minggu ini guna memperkuat dukungan Amerika pada Ukraina dan kebutuhan pertahanannya.

Menurut perkiraan Amerika, saat ini ada sekitar 70-100 ribu pasukan Rusia di wilayah perbatasannya dengan Ukraina.

BACA JUGA: AS Khawatir Kedatangan Pasukan Rusia Mengarah pada Kehadiran Senjata Nuklir di Belarus

Sebelumnya, pada minggu ini Rusia menarik personel dari kedutaannya di Kyiv, sebuah tanda kemungkinan akan segera terjadinya invasi.

Beberapa putaran pembicaraan yang berlangsung di Brussels antara Rusia, Amerika, dan pihak sekutu-sekutu AS di Eropa terhenti pada minggu lalu, di mana Amerika dan sekutunya menolak memberi jaminan bahwa Ukraina tidak pernah akan diijinkan bergabung dengan persekutuan trans-Atlantik NATO. [jm/em]