Sengketa ayam menjadi ganjalan terbaru dalam hubungan perdagangan antara dua ekonomi terbesar di dunia.
Pejabat Tiongkok Rabu membela legalitas tarif tinggi untuk impor ayam Amerika, sehari setelah Amerika Serikat mengajukan keluhan resmi kepada Organisasi Perdagangan Dunia di Jenewa.
Perwakilan Dagang AS Ron Kirk mengatakan tidak ada dasar hukum untuk bea masuk yang sudah berlaku setahun itu, yang mencapai 100 persen dan telah memangkas ekspor unggas AS ke Tiongkok sampai 90 persen.
Tapi kementerian perdagangan Tiongkok bersikeras dalam sebuah pernyataan Rabu bahwa tarif itu sepenuhnya sesuai dengan aturan WTO. Pernyataan itu mengatakan Tiongkok akan mempelajari keluhan AS dan menanganinya sesuai dengan prosedur WTO.
Tiongkok memberlakukan tarif itu pada September 2010, tampaknya sebagai pembalasan atas tindakan AS untuk membatasi impor ban Tiongkok. Tiongkok mengklaim eksportir ayam Amerika mengirimkan unggas ke Tiongkok dengan harga yang lebih rendah.
Kirk mengatakan Amerika Serikat akan lebih memilih untuk menyelesaikan sengketa dengan Tiongkok secara damai dan cepat, daripada melalui proses hukum yang berlarut-larut.
Berdasarkan aturan WTO, kedua negara akan memiliki waktu 60 hari untuk mencoba menyelesaikan sengketa, namun jika gagal Amerika Serikat dapat meminta WTO untuk mempertimbangkan keluhan tersebut.