Carmen Selam mengatakan buku komiknya “Rezbians” adalah kisah pribadi tentang cinta dan identitas. Judulnya adalah kata yang sering digunakan untuk menggambarkan lesbian di reservasi atau perkampungan penduduk asli Amerika.
“Ini adalah istilah yang digunakan dalam komunitas Indian. Saya hanya ingin menjadikannya sesuatu yang positif dan sesuatu yang kita gunakan di ruang kita sendiri. Jadi, 'Rezbians' adalah pendapat saya sendiri tentang hubungan itu dan sesuatu yang ingin saya sampaikan ke dunia,” jelasnya.
Selam, yang merupakan keturunan suku Yakama dan suku Comanche, berharap kisahnya memperkuat representasi cinta sesama jenis di kalangan masyarakat Indian, yang selama ini nyaris tidak pernah dibicarakan.
“Saya benar-benar ingin buku komik ‘Rezbians’ bisa dibaca generasi muda di sini dan perkampungan-perkampungan Indian lainnya, di perkotaan, atau di komunitas-komunitas Indian lainnya. Bagi saya ‘Rezbians’ semacam representasi yang tidak pernah dibicarakan sebelumnya,” sebutnya.
Buku komik itu dibuat di Risolana, sebuah studio percetakan komunitas di South Valley, Albuquerque. Salah satu pendiri Risolana, Michael Lorenzo López, mengatakan organisasinya bertujuan membantu seniman-seniman mengembangkan kreativitas mereka.
“Saya melihat apa yang dibuat Carmen sebagai landasan yang sangat baik, jika dia mau, untuk membuat buku yang lebih tebal dan lebih mendalam atau bahkan untuk membuat film. Saya tidak tahu seperti apa bentuknya. Tapi bagi saya, seseorang memiliki kesempatan untuk bisa membangun sendiri narasinya, merupakan sesuatu yang luar biasa,” jelasnya.
Tanya Tyler adalah orang Indian dari suku Navajo yang datang ke peluncuran buku komik itu untuk mendukung penceritaan perempuan di kalangan penduduk asli Amerika.
“Buku ini tidak hanya sekedar karya seni penduduk asli Amerika, tetapi juga tentang pengalaman dua jiwa. Mereka yang berasal dari kelompok LGBTQ,” kata Tanya.
Selam mengatakan bahwa dia berupaya untuk menginspirasi orang-orang dari kelompok marginal lainnya agar memahami sejarah mereka, menceritakan kisah mereka sendiri, dan mendapatkan kembali identitas mereka. [ab/uh]