Pasukan keamanan menembak mati seorang demonstran di ibu kota Sudan pada Minggu (23/10), lapor sejumlah sumber medis. Insiden itu terjadi dua hari menjelang peringatan dua tahun kudeta militer yang menggagalkan transisi negara itu ke pemerintahan sipil.
Kematian terbaru itu membuat jumlah demonstran yang tewas dalam setahun belakangan menjadi 118 orang, menurut Komite Pusat Dokter Sudan.
BACA JUGA: Otoritas Sudan Luncurkan Kasus Melawan Surat Kabar dan Asosiasi PengacaraPengunjuk rasa itu tewas terkena "sebuah peluru yang ditembakkan oleh pasukan keamanan," kata komite itu.
Hari Selasa (25/10) akan menandai setahun kudeta yang dipimpin oleh kepala militer Abdel Fattah al-Burhan, tahun yang ditandai dengan gelombang aksi anti-kudeta yang terjadi hampir setiap minggu dan penindakan keras terhadap protes-protes oleh pihak berwenang.
Kudeta itu menggagalkan transisi ke pemerintahan sipil yang diluncurkan setelah tergulingnya pemimpin tangan besi Omar al-Bashir pada 2019. Bashir memimpin negara Afrika itu selama tiga puluh tahun. [vm/lt]