Seorang jurnalis Inggris dan seorang pejabat urusan masyarakat adat Brazil hilang di bagian terpencil Amazon, Brazil. Otoritas setempat mengatakan mereka memperluas upaya pencarian di daerah di mana sejumlah konflik kekerasan antara nelayan, pemburu liar, dan agen pemerintah, pernah terjadi.
Dom Phillips, yang telah menjadi kontributor tetap untuk surat kabar Inggris the Guardian, dan Bruno Araújo Pereira terakhir terlihat di wilayah komunitas Sao Rafael pada Minggu (5/6) pagi. Mereka melaporkan tentang asosiasi Univaja yang terdiri dari suku-suku di wilayah Adat Vale do Javari, di mana Pereira menjadi seorang penasihat.
Pasangan itu kembali dengan perahu dari Vale do Javari, menuju Kota Atalaia do Norte, sekitar satu jam perjalanan. Namun keduanya tidak pernah muncul.
Undang-undang lingkungan yang lebih ketat di Brazil diharapkan mengurangi penggundulan hutan di Amazon.
Pereira adalah salah satu karyawan yang paling berpengalaman dalam urusan masyarakat adat Brazil yang beroperasi di area Vale do Javari. Dia mengawasi kantor regional badan tersebut dan koordinasi kelompok-kelompok Pribumi yang terisolasi sebelum pergi cuti saat ini. Namun sebelumnya ia menerima ancaman dari nelayan dan pemburu ilegal, dan biasanya membawa senjata.
Asosiasi Univaja mengatakan keduanya telah diancam selama perjalanan mereka. Pada hari Sabtu (4/6), ketika mereka berkemah, dua pria melakukan perjalanan melalui sungai ke perbatasan wilayah pribumi dan mengacungkan senjata api ke patroli Unijava, kata presiden asosiasi, Paulo Marubo, kepada The Associated Press.
Phillips, yang telah membuat berita-berita dari Brazil selama lebih dari satu dekade, telah mengerjakan sebuah buku tentang pelestarian Amazon dengan dukungan dari Alicia Patterson Foundation, yang memberinya beasiswa selama setahun untuk pelaporan lingkungan yang berlangsung hingga Januari.
Deforestasi yang terjadi di hutan Amazon. (Foto: AFP)
Pasangan itu menghilang saat kembali dari perjalanan dua hari ke wilayah Danau Jaburu, di mana Phillips mewawancarai penduduk asli setempat, kata Univaja. Hanya mereka berdua yang ada di kapal.
Tempat di mana mereka hilang adalah rute akses utama ke dan dari Vale do Javari, wilayah Pribumi terbesar kedua di Brazil, dan tempat beberapa ribu penduduk asli tinggal di puluhan desa. Orang-orang dari daerah itu mengatakan bahwa sangat tidak mungkin para pria itu tersesat di wilayah tersebut.
“Dia adalah jurnalis yang berhati-hati, dengan pengetahuan yang mengesankan tentang kompleksitas krisis lingkungan Brazil,” Margaret Engel, Direktur Eksekutif Yayasan Alicia Patterson, menulis dalam email. “Dan dia adalah penulis yang sangat baik dan orang yang menyenangkan. Yang terbaik dari bisnis kami.”
BACA JUGA: Angka Deforestasi di Hutan Amazon Catat Rekor Tertinggi pada Januari
Jaksa penuntut umum federal Brazil mengatakan dalam sebuah pernyataan pada Senin (6/6) bahwa mereka telah membuka penyelidikan dan bahwa Polisi Federal, polisi sipil negara bagian Amazonas, garda nasional dan Angkatan Laut telah dikerahkan. Angkatan Laut, sebagai koordinator pencarian, mengatakan telah mengirim tim SAR yang terdiri dari tujuh orang dan akan mengerahkan sebuah helikopter pada Selasa (7/6).
Jurnalis yang bekerja untuk outlet media lokal di Amazon telah dibunuh dalam beberapa tahun terakhir, meskipun kasus serupa tidak terjadi pada jurnalis dari media nasional maupun media asing. Namun, ada beberapa laporan ancaman, dan pers memiliki akses terbatas ke beberapa area yang didominasi oleh kegiatan kriminal, termasuk penambangan ilegal, perampasan tanah, dan perdagangan narkoba. [ah/rs]