Warga Tibet di pengasingan mengatakan seorang pemuda tewas hari Selasa setelah membakar diri di luar gedung pemerintah di provinsi Sichuan, Tiongkok.
Seorang juru bicara Biara Kirti di Dharamsala, India memberitahu VOA. Kalsang Kyab usia 24 tahun menyiram dirinya dengan minyak tanah di depan gedung pemerintah Kangsa di daerah Amdo Ngaba. Juru bicara itu mengutip para saksi mata yang mengatakan korban itu meneriakkan slogan-slogan mendukung pemimpin spiritual di pengasingan, Dalai Lama sebelum ia tewas terbakar.
VOA Seksi Tibet melaporkan empat warga Tibet lainnya membakar diri hari Minggu dan Senin di provinsi Gansu, Sichuan dan Qinghai dalam aksi bunuh diri lainnya yang melanda Tiongkok barat.
Sejak 2009 sekurangnya 85 warga Tibet membakar diri untuk memprotes apa yang mereka katakan penindasan pada budaya dan agama mereka oleh Tiongkok. Hampir sepertiga diantara mereka yang melakukan aksi bakar diri itu terjadi bulan lalu sewaktu Tiongkok bersiap-siap bagi serah terima kekuasaan yang terjadi 10 tahun sekali.
Para analis mengatakan perjuangan warga Tibet menentang kekuasaan Tiongkok mungkin memasuki tahap baru mengingat peningkatan protes bakar diri baru-baru ini.
Robert Barnett dari Universitas Columbia di New York memberitahu VOA bahwa aksi bakar diri tampaknya semakin banyak sengaja dilakukan dalam beberapa minggu ini.
Menurutnya tahap pertama bakar diri dimulai tahun lalu oleh biarawan dan biarawati yang berusaha melindungi biara mereka dari tindakan keras petugas keamanan.
Tapi ia menambahkan bahwa gelombang kedua yang sebagian besar terjadi tahun lalu melibatkan perorangan di kota-kota kecil yang bersimpati kepada para biarawan dan biarawati itu.
James Leibold, seorang analis Tibet dari Universitas Latrobe Australia di Beijing mengatakan lapisan masyarakat Tibet yang lebih luas juga terlibat dalam protest-protes terbaru.
VOA Seksi Tibet melaporkan empat warga Tibet lainnya membakar diri hari Minggu dan Senin di provinsi Gansu, Sichuan dan Qinghai dalam aksi bunuh diri lainnya yang melanda Tiongkok barat.
Sejak 2009 sekurangnya 85 warga Tibet membakar diri untuk memprotes apa yang mereka katakan penindasan pada budaya dan agama mereka oleh Tiongkok. Hampir sepertiga diantara mereka yang melakukan aksi bakar diri itu terjadi bulan lalu sewaktu Tiongkok bersiap-siap bagi serah terima kekuasaan yang terjadi 10 tahun sekali.
Para analis mengatakan perjuangan warga Tibet menentang kekuasaan Tiongkok mungkin memasuki tahap baru mengingat peningkatan protes bakar diri baru-baru ini.
Robert Barnett dari Universitas Columbia di New York memberitahu VOA bahwa aksi bakar diri tampaknya semakin banyak sengaja dilakukan dalam beberapa minggu ini.
Menurutnya tahap pertama bakar diri dimulai tahun lalu oleh biarawan dan biarawati yang berusaha melindungi biara mereka dari tindakan keras petugas keamanan.
Tapi ia menambahkan bahwa gelombang kedua yang sebagian besar terjadi tahun lalu melibatkan perorangan di kota-kota kecil yang bersimpati kepada para biarawan dan biarawati itu.
James Leibold, seorang analis Tibet dari Universitas Latrobe Australia di Beijing mengatakan lapisan masyarakat Tibet yang lebih luas juga terlibat dalam protest-protes terbaru.