Presiden Recep Tayyip Erdogan, Minggu (30/4), mengatakan badan intelijen Turki MIT berhasil menewaskan seorang yang diduga pemimpin ISIS dalam sebuah operasi.
"Pemimpin Daesh yang dicurigai, nama sandi Abu Hussein al-Qurashi, telah dinetralkan dalam operasi yang dilakukan kemarin (Sabtu) oleh MIT di Suriah," Erdogan mengumumkan di televisi. Daesh adalah akronim bahasa Arab untuk ISIS.
ISIS mengumumkan kematian pemimpin sebelumnya, Abu Hasan al-Hashimi al-Qurashi, pada 30 November, dan kemudian menggantikannya dengan Abu Hussein al-Qurashi.
Seorang koresponden AFP di Suriah utara mengatakan agen intelijen Turki dan polisi militer setempat, yang didukung Turki, pada Sabtu (29/4) menutup sebuah zona di Jindires, di wilayah barat laut Afrin.
BACA JUGA: Pasukan AS Tewaskan Panglima ISIS yang Berencana Culik Sejumlah Pejabat
Warga mengatakan kepada AFP bahwa operasi menargetkan sebuah peternakan terbengkalai yang digunakan sebagai madrasah.
Turki mengerahkan pasukan di Suriah utara sejak 2020, dan mengendalikan seluruh zona dengan bantuan pasukan pembantu Suriah.
Amerika Serikat (AS) melakukan serangan helikopter di Suriah utara dalam sebuah operasi pada pertengahan April karena ISIS merencanakan melakukan serangkaian serangan di Eropa dan Timur Tengah.
Komando Pusat AS mengatakan mereka berhasil membunuh seorang pemimpin senior ISIS dalam operasi itu. Mereka menamainya sebagai Abd-al Hadi Mahmud al-Haji Ali.
BACA JUGA: Serangan ISIS di Suriah Tewaskan Sedikitnya 41 Orang
Kelompok ISIS menewaskan sedikitnya 41 orang di Suriah pada 16 April, 24 di antaranya warga sipil.
Pada minggu pertama April, pasukan AS mengatakan mereka membunuh seorang pemimpin ISIS bernama Khalid Aydd Ahmad al-Jabouri, yang bertanggung jawab atas rencana serangan di Eropa.
Ketika berada di puncak kekuasaannya, di mana mereka mengendalikan sebagian wilayah Irak dan Suriah, ISIS mengaku bertanggung jawab atas serangkaian serangan yang terjadi di Eropa.
Pada Oktober 2019, Washington berhasil membunuh pemimpin ISIS Abu Bakr al-Baghdadi dalam operasi di barat laut Suriah.
Meski telah diusir dari sebagian besar wilayah yang pernah dikuasainya, ISIS masih melancarkan serangan di Suriah. [ah/rs]