Seorang warga negara Amerika Serikat (AS) tewas di Gunung Everest, ujar penyelenggara ekspedisi pada Selasa (2/5). Kematian pendaki tersebut merupakan kematian orang asing pertama di gunung tertinggi di dunia pada musim pendakian kali ini.
Pendaki gunung berusia 69 tahun itu sedang melakukan rotasi aklimatisasi di Kamp 2 di ketinggian sekitar 6.400 meter di atas permukaan laut (mdpl) ketika dia meninggal pada Senin (1/5). Everest sendiri memiliki ketinggian 8.849 mdpl.
"Dia merasa tidak enak badan dan meninggal dunia di Kamp 2. Upaya untuk membawa turun jenazahnya sedang dilakukan," kata Pasang Tshering Sherpa dari Beyul Adventure kepada AFP.
Sherpa mengatakan cuaca buruk menghambat upaya pemulihan.
Pendaki gunung berbaris mengantre saat perjalanan menuju puncak Gunung Everest di Nepal. (Foto: Lakpa SHERPA/AFP)
Beyul Adventure adalah mitra lokal penyelenggara ekspedisi International Mountain Guides yang berbasis di AS.
Musim pendakian Everest pada musim semi bulan lalu juga sangat tragis karena adanya insiden kematian tiga pendaki Nepal di gunung tersebut.
Ketiganya sedang melintasi es Khumbu Icefall, gletser di Everest yang berbahaya, untuk menyuplai pasokan kebutuhan. Namun sebongkah glasial jatuh dan menyapu mereka hingga jatuh ke jurang yang dalam.
Nepal mengeluarkan 466 izin untuk pendaki asing pada tahun ini. Sebagian besar pendaki tersebut membutuhkan pemandu, dan lebih dari 900 orang akan mencoba dan mencapai puncak musim ini, yang berlangsung hingga awal Juni.
BACA JUGA: Pendaki Rusia Tewas di Gunung Everest
Tingginya minat pendaki untuk mencapai puncak tersebut dapat mengakibatkan lalu lintas di jalur pendakian padat dan trek menuju puncak macet. Kondisi itu ditemukan terutama jika masa pendakian menjadi lebih pendek karena cuaca yang tidak mendukung.
Rata-rata, sekitar lima pendaki meninggal setiap tahun di puncak tertinggi dunia itu.
Namun angka kematian pada 2019 tercatat lebih tinggi, yaitu 11 orang. Empat di antaranya disebabkan oleh padatnya pendaki yang mengunjungi Everest.
Nepal adalah rumah bagi delapan dari 10 puncak tertinggi dunia dan menyambut ratusan petualang setiap musim pendakian musim semi, saat suhu hangat dan angin biasanya tenang. [ah/rs]