Seorang perempuan bernama Miriam Nieves yang menerima donor jantung yang menyelamatkan nyawanya bertemu dengan keluarga pendonor untuk pertama kalinya pada Selasa (22/11).
Proses transplantasi terjadi di Rumah Sakit Montefiore Moses di Bronx, New York City, pada April lalu. Tim dokter mengatakan transplantasi tersebut merupakan yang pertama di mana jantung dari donor yang mengidap HIV berhasil ditransplantasikan ke penerima yang juga HIV-positif.
BACA JUGA: Tepis Perbedaan Agama, Warga Israel dan Warga Palestina Donorkan GinjalMiriam Nieves, 62, ibu dengan tiga anak dan nenek dari enam cucu, berhasil lepas dari ketergantungan terhadap heroinsejak 30 tahun lalu. Namun, ia terjangkit HIV saat berada dalam masa adiksinya itu.
Nieves, mantan humas profesional yang tinggal di Westchester, bagian utara New York City, mulai mengalami gagal jantung setelah sebelumnya mengalami masalah pada ginjalnya. Kekurangan donor organ begitu akut sehingga dokter di rumah sakit memperluas pencarian mereka untuk memasukkan donor yang mengidap HIV-positif dan menemukan kecocokan.
Tidak diketahui berapa jumlah pasti pasien dengan HIV yang berada di antara lebih dari 100.000 orang dalam daftar tunggu untuk transplantasi organ di Amerika Serikat. Pasien dengan HIV dapat menerima transplantasi dari donor yang tidak mengidap HIV, sama seperti pasien lainnya.
Di Louisiana, yang berjarak lebih dari 2.414 km dari New York City, Brittany Newton, 30, asisten perawat bersertifikat yang bekerja di sebuah panti jompo, meninggal karena aneurisma otak, menurut keluarganya. Setelah kematiannya, keluarganya mengetahui bahwa Newston mengidap HIV dan ia juga merupakan donor organ.
Tim dokter di Rumah Sakit Montefiore Moses lalu mencangkokkan jantung dan ginjal Newton ke Nieves dan proses tersebut berjalan sukses.
Keluarga pendonor dan penerima mengajak orang-orang untuk menjadi donor organ, meskipun bahkan jika mereka merasa tidak memenuhi syarat karena hidup dengan HIV. [ka/rs]