Hingga kini "altinha" atau sepak bola pantai khas Brazil adalah olahraga yang didominasi kaum lelaki. Namun seperti halnya sepak bola pada umumnya, permainan yang satu ini semakin populer di kalangan perempuan seiring lahirnya klub-klub yang secara khusus mengasah keterampilan mereka.
"Altinha" telah puluhan tahun menjadi tontonan khas di pantai Ipanema yang terkenal di Rio de Janeiro, Brazil.
Namun ada perubahan nyata, dalam dua tahun terakhir, terutama sejak orang-orang kembali ke pantai yang tadinya ditutup akibat pandemi.
Perempuan kini sering terlihat bergabung dalam permainan yang dahulunya didominasi lelaki itu.
“Altinha” pada intinya adalah permainan yang mempertahankan bola tetap di udara, dan Anda dapat menggunakan bagian tubuh mana pun untuk mengupayakannya, kecuali tangan.
Pemain berdiri dalam lingkaran dan saling melempar bola. Ketika mereka tidak bisa membuatnya melambung dengan kaki atau kepala mereka, mereka bisa menggunakan bahu, lutut, atau punggung.
Tidak seperti dua atau tiga tahun lalu, kini banyak klub altinha yang banyak menerima anggota perempuan. Seorang pelatih setempat bahkan berani mengatakan, perempuan mencapai sekitar 60 persen dari total anggota klub-klub itu. Di Rio De Janeiro sendiri tercatat ada sekitar 20 klub altinha.
Your browser doesn’t support HTML5
Gabriela Ferreira, seorang mahasiswa, termasuk di antara banyak perempuan yang bergabung. “Banyak teman saya yang ingin belajar untuk bisa bermain ketika datang ke pantai atau bahkan ikut klub yang ada pelatihnya. Ini menjadi hal yang lumrah,” jelasnya.
Di bagian lain pantai Copacabana, di pantai Leme, ada klub “altinha” khusus perempuan. Bernama Empoderalta, klub tersebut didirikan oleh Lorena Bichucher, guru pendidikan jasmani, tahun 2021.
"Fakta bahwa tidak ada pria di sini, ternyata positif. Para anggotanya menjadi lebih produktif. Perempuan merasa lebih nyaman untuk menjadi diri mereka sendiri, menghadapi tantangan, membuat kesalahan, dan mencoba lagi," jelasnya.
Para anggotanya menggambarkan klub itu sebagai kelompok pendukung di mana orang dapat saling membantu selain bermain bersama.
Sebuah klub lain di pantai Copacabana mengambil pendekatan berbeda. Bernama Russo Falcão, klub ini sengaja membaurkan anggota putri dengan anggota putranya. Klub ini diberi nama sesuai nama pendiri sekaligus pelatih utamanya, Russo Falcão.
"Mayoritas anggota kami adalah perempuan di sini. Ada permintaan besar untuk kelas-kelas ini untuk mengembangkan teknik dan kepercayaan agar bisa bermain. Pertumbuhan minat perempuan dalam olahraga ini sangat mencengangkan," jelasnya.
Larissa Biolchini, seorang ahli jantung di unit gawat darurat sebuah rumah sakit, mengatakan bahwa olahraga ini adalah cara sempurna untuk melepaskan tekanan pekerjaan dan stres. Ia bermain "altinha" tiga kali seminggu di Copacabana.
"Saya memiliki pekerjaan yang sangat menegangkan, secara fisik dan mental sangat berat. Bagi saya, berada di sini, berinteraksi, berteman, berkolaborasi, dan berolahraga di bawah terik matahari, sangat bermanfaat.” [ab/uh]