Mohamed Salah akhirnya bertanding di Piala Dunia 2018. Dalam laga melawan Rusia, Selasa (19/6/2018) malam, Salah berhasil menyarangkan gol melalui tendangan penalti.
Namun sudah terlambat. Rusia sudah memimpin dengan tiga gol.
“Bila dia tidak cedera, sulit untuk mengetahui apa yang mungkin terjadi,” kata Pelatih Mesir Hector Cuper, seperti dikutip kantor berita AFP. “Tapi kami mengetahui kualitas yang dia miliki.”
Dalam laga semalam, Salah tidak menunjukkan kualitas permainan yang pernah menyiksa Roma dan Manchester City, atau menyarangkan 32 gol di Liga Utama dan 10 gol yang membawa Liverpool maju ke Liga Champions.
Yang tampil semalam adalah Salah yang berusaha bermain maksimal dan berharap mendapat satu momen kemenangan.
Langkahnya yang gontai pada akhir pertandingan di saat tim Rusia merayakan kemenangan 3-1, menunjukkan dia tahu kemungkinannya tipis.
Kondisi Salah memang tidak 100 persen fit. Dan hal ini tampak di 30 menit pertama. Pesepak bola berusia 26 tahun tersebut hampir tidak menyentuh bola.
“Dia tidak hadir di semua persiapan bersama kami dan berimbas sedikit pada kemampuan fisiknya,” kata Cuper.
Secara realistis, Mesir harusnya menang dalam laga itu. Dengan menurunkan Salah, Cuper memainkan kartu as-nya.
Salah menunjukkan sekilas permainannya. Namun sentuhannya tidak solid dan sering ragu-ragu membuat pilihan.
Salah mencetak gol, tapi tak lebih dari sebuah catatan kaki. [ft]