Kawanan bersenjata separatis kesukuan menewaskan 22 orang, termasuk perempuan dan anak-anak, di Assam, India timur laut Kamis malam (1/5).
Pihak berwenang mengatakan separatis kesukuan telah menewaskan 22 orang, termasuk perempuan dan anak-anak, di negara bagian Assam, India timur laut.
Polisi mengatakan kawanan bersenjata menembaki para penduduk desa dalam tiga serangan yang terjadi dalam waktu 24 jam. Dua serangan terjadi Kamis (1/5) malam ketika orang-orang sedang tidur di rumah mereka.
Polisi mengatakan pemberontak bersenjata dari Front Nasional Demokratik Bodoland yang terlarang melepaskan tembakan di distrik Kokrajhar, menewaskan delapan orang. Tiga orang lainnya tewas dalam serangan terpisah di distrik Baksa.
Insiden sebelumnya juga terjadi di distrik Baksa dan menewaskan 11 orang.
Para korban dilaporkan sebagai Muslim. Polisi mengatakan sembilan perempuan dan tiga anak termasuk dalam korban tewas.
Kekerasan itu terjadi di tengah pengamanan ketat di Assam sementara India menyelenggarakan pemilihan parlemen bertahap selama lima minggu.
Permusuhan dan tuduhan perampokan tanah telah lama memanas di Assam antara warga suku Bodo dan ribuan pemukim pendatang yang sebagian besar Muslim Benggala, banyak di antara mereka berasal dari bekas Pakistan Timur sebelum kawasan itu menjadi Bangladesh tahun 1971.
Tahun 2012, bentrokan etnis di daerah yang sama menewaskan sedikitnya 100 orang dan menelantarkan lebih dari 400.000 orang.
Front Demokratik Nasional Bodoland adalah satu dari beberapa kelompok pemberontak di India timur laut yang berjuang untuk mendirikan negara terpisah dari India.
Polisi mengatakan kawanan bersenjata menembaki para penduduk desa dalam tiga serangan yang terjadi dalam waktu 24 jam. Dua serangan terjadi Kamis (1/5) malam ketika orang-orang sedang tidur di rumah mereka.
Polisi mengatakan pemberontak bersenjata dari Front Nasional Demokratik Bodoland yang terlarang melepaskan tembakan di distrik Kokrajhar, menewaskan delapan orang. Tiga orang lainnya tewas dalam serangan terpisah di distrik Baksa.
Insiden sebelumnya juga terjadi di distrik Baksa dan menewaskan 11 orang.
Para korban dilaporkan sebagai Muslim. Polisi mengatakan sembilan perempuan dan tiga anak termasuk dalam korban tewas.
Kekerasan itu terjadi di tengah pengamanan ketat di Assam sementara India menyelenggarakan pemilihan parlemen bertahap selama lima minggu.
Permusuhan dan tuduhan perampokan tanah telah lama memanas di Assam antara warga suku Bodo dan ribuan pemukim pendatang yang sebagian besar Muslim Benggala, banyak di antara mereka berasal dari bekas Pakistan Timur sebelum kawasan itu menjadi Bangladesh tahun 1971.
Tahun 2012, bentrokan etnis di daerah yang sama menewaskan sedikitnya 100 orang dan menelantarkan lebih dari 400.000 orang.
Front Demokratik Nasional Bodoland adalah satu dari beberapa kelompok pemberontak di India timur laut yang berjuang untuk mendirikan negara terpisah dari India.