Separatis Rebut Kota Strategis di Ukraina Tenggara

Pemberontak pro-Rusia Rabu (27/8) merebut kota Novoazovsk, di pesisir Laut Azov.

Pemberontak pro-Rusia Rabu (27/8) merebut kota Novoazovsk, di pesisir Laut Azov yang menghubungkan Rusia dengan pelabuhan Mariupol dan Krimea.

Pertempuran untuk menguasai pesisir Ukraina yang strategis hari Rabu semakin hebat sementara pemberontak pro-Rusia merebut kota penting di Ukraina tenggara setelah serangan senjata berat selama tiga hari.

Direbutnya Novoazovsk, kota wisata berpenduduk 40.000 orang di pesisir Laut Azov, adalah signifikan karena kota itu terletak di jalur yang menghubungkan Rusia dengan pelabuhan Mariupol dan Krimea di pinggiran Laut Hitam.

Pemberontak di Ukraina timur tampaknya juga telah merebut beberapa wilayah luas dari pasukan pemerintah. Berbagai laporan wartawan menyebutkan pasukan Ukraina meninggalkan kendaraan dan amunisi mereka, selagi bergerak mundur setelah kalah dari pemberontak.

Juga hari Rabu (27/8), NATO mengatakan pihaknya meningkatkan latihan perang di Eropa timur. Sekjen NATO Anders Fogh Rasmussen menambahkan negara-negara anggota aliansi itu minggu depan diperkirakan akan menyetujui pengerahan pasukan sementara ke kawasan Ukraina itu.

Hal itu diungkapkan setelah Perdana Menteri Ukraina Arseny Yatseniuk hari Selasa mengatakan negaranya membutuhkan “bantuan praktis” dari aliansi NATO pimpinan Amerika itu.

Ukraina berulang kali menuduh Rusia mempersenjatai dan memberi bantuan kepada separatis di kawasan Ukraina yang warganya berbahasa Rusia, tetapi tuduhan itu dibantah Rusia.

Rabu pagi, Presiden Ukraina Petro Poroshenko mengatakan ia dan Presiden Rusia Vladimir Putin menyepakati prinsip-prinsip sebuah proposal perdamaian guna mengakhiri konflik itu. Tetapi belum jelas dampak langsung dari proposal itu terhadap pertempuran yang terus berlanjut di lapangan.