Separatis Ukraina Hadapi Tenggat Jumat

Tulisan-tulisan anti-Barat terlihat di barikade yang dipasang di luar gedung pemerintahan yang diduduki separatis pro-Rusia di Luhansk, Ukraina timur (10/4). (Reuters/Shamil Zhumatov)

Pemerintah telah menawarkan amnesti bagi mereka yang menyerah, mengancam akan menggunakan paksaan kalau gedung itu tidak dikosongkan sebelum Jumat.
Kelompok separatis pro-Rusia yang menduduki gedung-gedung pemerintah di Ukraina timur menghadapi batas waktu Jumat (11/4) yang diberlakukan oleh Kyiv untuk menyerahkan senjata mereka.

Pria-pria bersenjata pekan ini menyerbu gedung-gedung pemerintah di Luhansk dan Donetsk, menuntut agar Ukraina mengadakan referendum kemerdekaan.

Pemerintah telah menawarkan amnesti bagi mereka yang menyerah, mengancam akan menggunakan paksaan kalau gedung itu tidak dikosongkan sebelum Jumat.

Perdana Menteri Ukraina Arseniy Yatsenyuk pergi ke daerah itu Jumat untuk membicarakan konfrontasi tersebut, yang dituduh pemerintah didalangi oleh Rusia.

Wakil Menteri Dalam Negeri Serthiy Yarovy mengatakan ia berharap mencapai resolusi damai, tetapi mengatakan pemerintah akan bersikap teguh.

Survei baru-baru ini menunjukkan penduduk Ukraina timur dengan mayoritas besar menentang setiap usaha bergabung dengan Rusia.

Sementara itu, keprihatinan masih terus ada bahwa Rusia kemungkinan bersiap-siap untuk menyerbu Ukraina timur.

NATO pada Kamis mengeluarkan foto-foto dari udara yang menunjukkan apa yang dikatakannya 40 ribu pasukan Rusia, beserta tank-tank dan pesawat terbang berkumpul dekat perbatasan Ukraina.