Hampir separuh dari semua negara bagian di Amerika menolak komponen penting reformasi asuransi kesehatan yang dikenal dengan sebutan “Obamacare”.
WASHINGTON DC —
Negara-negara bagian yang hampir semua mayoritasnya berasal dari partai Republik ini, menyebut biaya sebagai alasan penolakannya. Tapi jika tidak berpartisipasi dalam program Obamacare maka negara bagian seperti South Carolina bisa kehilangan miliaran dolar dana dari pemerintah federal.
Pagi hari di Anderson Free Clinic, South Carolina orang-orang berbaris untuk bertemu dokter. Klinik itu merawat lebih dari 2000 orang setiap tahun. Sebagian besar pasien seperti Ronnie Green usia 60 tahun menunjang kehidupannya dengan pensiun yang kecil dan ia sudah tidak bisa bekerja lagi.
"Syaraf saya benar-benar terganggu, saya menangis setiap kali. Saya gemetar dan tidak bisa memegang apapun. Syaraf saya benar-benar sudah hilang," kata Green.
Berdasarkan Affordable Act atau “Obamacare”, biaya pengobatan hampir semua pasien ini seharusnya ditanggung oleh Medicaid tapi klinik-klinik gratis tetap satu-satunya pilihan bagi banyak orang.
Barb Baptista, direktur klinik itu mengatakan tidak mempunyai ruang periksa yang memadai untuk menangani pasien yang bertambah banyak.
"Ruang-ruang periksa hanya bagian kecil dari masalah. Merekrut penyedia layanan yang mau bekerja secara suka rela di klinik-klinik gratis ini dan memiliki dana untuk mendukung anggaran menjadi masalah besar," kata Baptista.
Klinik itu mengirim pasien-pasiennya yang sakit keras ke ruang UGD RS AnMed, seringkali dengan taxi daripada ambulans untuk menghemat biaya.
RS-RS yang menerima dana federal, secara hukum diwajibkan untuk memberi layanan UGD tanpa memandang kemampuan seseorang membayar biaya RS.
Tapi Obamacare akan menghentikan program federal yang membayar RS untuk sebagian tagihan ini dan mengalihkan dana itu ke program Medicaid yang diperuntukkan pengobatan warga miskin.
Bill Manson, Kepala RS AnMed Health, mengatakan keputusan South Carolina untuk tidak memperluas Medicaid membuat RS nya terkena potongan subsidi federal dan tidak memperoleh manfaat apa-apa dari Obamacare.
"Dengan tidak berpartisipasi dalam perluasan itu, kami akan mengalami segala macam pengurangan tanpa ada kenaikan memadai dari warga yang terasuransikan," papar Manson.
Berdasarkan Obamacare, dana federal akan membayar 100 persen biaya Medicaid dan secara bertahap menguranginya sampai 90 % menjelang 2020. Tapi pihak konservatif seperti Ashley Landess dari Dewan Kebijakan South Carolina mengatakan biaya itu akan menambah defisit anggaran.
Kecuali kalau kompromi dicapai di negara bagian seperti South Carolina, jumlah warga miskin tanpa layanan kesehatan akan terus bertambah dan RS akan semakin menghadapi resiko kesulitan keuangan.
Pagi hari di Anderson Free Clinic, South Carolina orang-orang berbaris untuk bertemu dokter. Klinik itu merawat lebih dari 2000 orang setiap tahun. Sebagian besar pasien seperti Ronnie Green usia 60 tahun menunjang kehidupannya dengan pensiun yang kecil dan ia sudah tidak bisa bekerja lagi.
"Syaraf saya benar-benar terganggu, saya menangis setiap kali. Saya gemetar dan tidak bisa memegang apapun. Syaraf saya benar-benar sudah hilang," kata Green.
Berdasarkan Affordable Act atau “Obamacare”, biaya pengobatan hampir semua pasien ini seharusnya ditanggung oleh Medicaid tapi klinik-klinik gratis tetap satu-satunya pilihan bagi banyak orang.
Barb Baptista, direktur klinik itu mengatakan tidak mempunyai ruang periksa yang memadai untuk menangani pasien yang bertambah banyak.
"Ruang-ruang periksa hanya bagian kecil dari masalah. Merekrut penyedia layanan yang mau bekerja secara suka rela di klinik-klinik gratis ini dan memiliki dana untuk mendukung anggaran menjadi masalah besar," kata Baptista.
Klinik itu mengirim pasien-pasiennya yang sakit keras ke ruang UGD RS AnMed, seringkali dengan taxi daripada ambulans untuk menghemat biaya.
RS-RS yang menerima dana federal, secara hukum diwajibkan untuk memberi layanan UGD tanpa memandang kemampuan seseorang membayar biaya RS.
Tapi Obamacare akan menghentikan program federal yang membayar RS untuk sebagian tagihan ini dan mengalihkan dana itu ke program Medicaid yang diperuntukkan pengobatan warga miskin.
Bill Manson, Kepala RS AnMed Health, mengatakan keputusan South Carolina untuk tidak memperluas Medicaid membuat RS nya terkena potongan subsidi federal dan tidak memperoleh manfaat apa-apa dari Obamacare.
"Dengan tidak berpartisipasi dalam perluasan itu, kami akan mengalami segala macam pengurangan tanpa ada kenaikan memadai dari warga yang terasuransikan," papar Manson.
Berdasarkan Obamacare, dana federal akan membayar 100 persen biaya Medicaid dan secara bertahap menguranginya sampai 90 % menjelang 2020. Tapi pihak konservatif seperti Ashley Landess dari Dewan Kebijakan South Carolina mengatakan biaya itu akan menambah defisit anggaran.
Kecuali kalau kompromi dicapai di negara bagian seperti South Carolina, jumlah warga miskin tanpa layanan kesehatan akan terus bertambah dan RS akan semakin menghadapi resiko kesulitan keuangan.