Sepeda Baru untuk Pemenang yang Pantas di Tengah Pandemi

Seorang pemenang yang mendapat hadiah sepeda dari yaysan "Benjamin Canlas Courage to be Kind" di Manila, Filipina.

Di Filipina, siapa saja boleh mengajukan orang yang mereka nilai layak untuk mendapat sepeda. Pemenang akan dipilih dari orang-orang yang paling membutuhkan kendaraan roda dua itu untuk bekerja. Ide ini dicetuskan remaja sebelum meninggal dunia. Karlina Amkas menyampaikan lebih lanjut.

Hadiah sepeda gunung itu diberikan oleh Benjamin Canlas Courage to be Kind Foundation. Dr. Glennda Canlas dan suaminya Dr. George Canlas, membentuk organisasi amal itu tahun lalu untuk mendorong orang berbuat baik. Ide pemberian hadiah datang dari putra mereka, Benjamin, yang kemudian meninggal pada usia 17 tahun.

Banyaknya bisnis yang ditutup menimbulkan gelombang PHK. Di Filipina, ribuan orang kesulitan memenuhi kebutuhan hidup.

Dr. Glennda Canlas mengatakan, "Ini benar-benar membuka mata kami bahwa begitu banyak orang yang membutuhkan. Ada begitu banyak kisah pribadi, orang-orang yang kesulitan. Tetapi, orang mau membantu. Kami hanya perlu mempertemukan mereka."

Di ibukota Filipina, Manila, sistem angkutan umum yang sangat terbatas memaksa banyak pekerja berjalan berjam-jam di bawah sinar matahari dan hujan, untuk pergi dan pulang.

Para pemenang hadiah sepeda dari Yayasan Benjamin Canlas Courage to be Kind di Manila, Filipina (foto: dok).

Suatu hari, Glennda ingat, Benjamin melihat seorang penjual makanan mengendarai sepeda usang tanpa pedal. Ia langsung mengambil uang tabungan untuk membelikan pedal-pedal itu. Apa yang dilakukan Benjamin memberi contoh sekaligus ide pada Glennda untuk mempertemukan donor pribadi dengan orang yang membutuhkan.

Idenya adalah memberi sepeda kepada orang yang layak tetapi orang itu harus dinominasikan oleh keluarga, kerabat atau rekan mereka. Tidak yakin akan ada yang berminat, yayasan itu awalnya mengumumkan di media sosial bahwa mereka hanya akan memberi tujuh sepeda. Tetapi, nyatanya ada lebih dari 50 nominasi.

Setelah melalui prosedur pemilihan dan penentuan, pada 11 Juli diserahkan 27 sepeda untuk membantu mengurangi beban hidup masing-masing penerima.

Ronaldo del Rosario Jr, usia 25 tahun, salah seorang penerima sepeda itu. Ketika restoran cepat saji tempatnya bekerja tutup, ia di-PHK. Bermodalkan sepeda pinjaman, ia menjual kue pada pagi hari dan ikan asap pada sore hari. Penghasilannya cukup untuk menghidupi istri dan bayi mereka, yang berusia hampir 2 bulan. Tetapi, beberapa kali pendapatannya habis ketika sepeda pinjamannya rusak dan harus diperbaiki.

"Bagi saya, sepeda bukan hanya hal yang sederhana. Sepeda, bagi saya, adalah penopang hidup. Sepeda adalah mitra saya dalam pekerjaan setiap hari," kata Ronaldo.

Pemilik sepeda baru lainnya adalah ibu rumah tangga yang kini berjualan secara online Liezel Camilla, usia 24 tahun. Ia mulai menjual dan mengirim makanan sendiri ketika suaminya di-PHK sementara. "Saya sangat senang, tidak harus berjalan lagi. Saya biasanya berjalan sangat jauh."

Meskipun kontes sudah berakhir, nominasi mengalir terus. Yayasan itu mengakui, sementara ada orang yang masih membutuhkan, banyak hal yang harus dilakukan.

Yayasan itu kini berusaha meluncurkan proyek yang lebih berkelanjutan supaya bisa membantu lebih banyak orang. Mereka juga hendak menginspirasi orang untuk membantu.

Glennda Calas mengatakan, "Kita hidup di dunia di mana masih perlu dorongan untuk berbuat baik. Akan lebih baik apabila setelah terdorong, perbuatan baik itu menjadi norma. Kebaikan menjadi sikap hidup semua orang?"

Benjamin Canlas Courage to be Kind Foundation sebagian besar didanai keluarga Canlas dan sejumlah sumbangan pribadi. [ka/jm]