Sebuah ledakan bom bunuh diri telah menewaskan sedikitnya 11 orang, pada hari Selasa (14/9) di ibukota Somalia, Mogadishu, sejumlah saksi dan pejabat mengatakan.
Beberapa saksi mata mengatakan pelaku pengebomam masuk ke sebuah kedai teh, yang bangunannya tersusun dari seng, dan meledakkan rompi peledak yang ia kenakan di dalam kedai tersebut.
Serangan itu terjadi di dekat sebuah pos pemeriksaan yang dijaga oleh pasukan keamanan pemerintah Somalia di distrik Wadajir, yang terletak di sebelah bandara Mogadishu dan markas besar pasukan Uni Afrika yang dikenal sebagai AMISOM.
BACA JUGA: Menhan AS: Al-Qaida Mungkin Berusaha Kembali ke AfghanistanSejumlah tentara dan warga sipil termasuk di antara yang tewas menurut seorang pejabat pemerintah Somalia yang meminta tidak disebutkan identitasnya karena tidak diizinkan berbicara kepada media.
Kelompok militan al-Shabab mengaku bertanggung jawab atas serangan tersebut.
Perdana Menteri Somalia, Mohamed Hussein Roble, mengutuk "tindakan barbar" yang dilakukan oleh kelompok al-Shabab.
"Saya mengutuk pengeboman hari ini oleh (kelompok) teroris al-Shabab di sebuah kedai teh di distrik Wadajir, yang mengakibatkan sejumlah kematian dan mencederai orang-orang yang tidak bersalah," tulis Roble dalam sebuah postingan di media sosial miliknya.
“Semoga Tuhan mengasihani yang meninggal dan menyembuhkan mereka yang terluka.”
Roble mengatakan serangan itu menunjukkan al-Shabab "haus akan pertumpahan darah tanpa pandang bulu dari orang-orang Somalia."
Ribuan warga sipil Somalia tewas dalam pertempuran yang melibatkan al-Shabab sejak tahun 2006. Kelompok itu berjuang untuk menggulingkan pemerintah Somalia yang didukung dunia internasional. (mg/rs)