21 orang tewas setelah serangan bom bunuh diri menarget anggota pasukan keamanan Irak yang memberikan suara di TPS hari Senin (28/4).
Sedikitnya 21 orang tewas ketika para pelaku bom bunuh diri menyerang anggota pasukan keamanan Irak selagi mereka mulai memberikan suara dalam pemilu pertama negara itu sejak penarikan pasukan Amerika pada akhir 2011.
Para penyerang yang mengenakan seragam polisi menyerang tempat-tempat pemungutan suara di sekitar Baghdad dan di utara kota itu, sementara bom pinggir jalan dengan sasaran konvoi militer dan polisi melukai lebih dari 40 orang.
Belum ada kelompok yang mengaku bertanggung jawab atas serangan-serangan itu, tetapi kelompok-kelompok militan Sunni sebelumnya telah menarget pasukan keamanan dan warga Syiah yang mayoritas di negara itu.
Pemungutan suara awal dimulai hari Senin (28/4) bagi mereka yang berhalangan memberikan suara dalam pemilihan parlemen hari Rabu, termasuk pasukan keamanan, staf rumah sakit dan penjara, serta para pasien dan narapidana.
Pasukan keamanan diberi kesempatan memberikan suara untuk parlemen baru lebih awal, yaitu dua hari sebelum warga Irak lainnya. Keamanan menjelang pemungutan suara telah dinodai oleh berbagai kekerasan yang dilakukan militan Sunni yang berusaha menarget pasukan keamanan dan warga mayoritas Syiah.
Kalangan analis mengatakan para pemilih kemungkinan besar akan memberikan suara sesuai garis sektarian dan etnis, dan diperkirakan tidak ada satu partai pun yang akan memenangkan suara mayoritas.
Para penyerang yang mengenakan seragam polisi menyerang tempat-tempat pemungutan suara di sekitar Baghdad dan di utara kota itu, sementara bom pinggir jalan dengan sasaran konvoi militer dan polisi melukai lebih dari 40 orang.
Belum ada kelompok yang mengaku bertanggung jawab atas serangan-serangan itu, tetapi kelompok-kelompok militan Sunni sebelumnya telah menarget pasukan keamanan dan warga Syiah yang mayoritas di negara itu.
Pemungutan suara awal dimulai hari Senin (28/4) bagi mereka yang berhalangan memberikan suara dalam pemilihan parlemen hari Rabu, termasuk pasukan keamanan, staf rumah sakit dan penjara, serta para pasien dan narapidana.
Pasukan keamanan diberi kesempatan memberikan suara untuk parlemen baru lebih awal, yaitu dua hari sebelum warga Irak lainnya. Keamanan menjelang pemungutan suara telah dinodai oleh berbagai kekerasan yang dilakukan militan Sunni yang berusaha menarget pasukan keamanan dan warga mayoritas Syiah.
Kalangan analis mengatakan para pemilih kemungkinan besar akan memberikan suara sesuai garis sektarian dan etnis, dan diperkirakan tidak ada satu partai pun yang akan memenangkan suara mayoritas.