Dua bom mobil meledak di pinggiran kota Bahgdad, Irak hari Senin (6/5), sehingga menewaskan sedikitnya 10 orang.
Dua bom mobil meledak bersamaan di sebuah jalan di Husseinya, sehingga menewaskan lima warga sipil dan seorang polisi di sebuah pos polisi di dekat lokasi kejadian. Belum jelas benar apa yang menjadi target serangan. Menurut polisi, 21 orang lainnya, termasuk 17 warga sipil, luka-luka. Hussainya terletak sekitar 25 kilometer di luar pusat kota Baghdad.
Di Baghdad sendiri, sebuah bom meledak di luar sebuah restoran pada jam makan siang di kawasan Dora, di bagian selatan. Empat pengunjung restoran itu tewas dan 11 lainnya luka-luka, jelas polisi.
Dua dokter di rumah-rumah sakit di dekat lokasi itu mengukuhkan jumlah korban tersebut. Semua pejabat berbicara dengan syarat tidak disebut nama mereka karena mereka tidak berwenang mengeluarkan informasi itu.
Serangan itu terjadi sehari setelah sembilan orang tewas akibat serangkaian ledakan di Baghdad dan sekitarnya, salah satunya menarget sebuah kafe Internet. Ruang publik dan tempat-tempat usaha merupakan target favorit militan yang mengincar korban sipil dalam jumlah besar.
Kekerasan meningkat di Irak menyusul tindakan keras keamanan terhadap sebuah kamp di bagian utara Irak yang dikelola warga Sunni, yang memprotes sebut perlakuan kelas dua oleh pemerintah yang dipimpin warga Syiah. Penyidik menyatakan insiden 23 April itu menewaskan 40 orang, sementara serangkaian serangan dan pertempuran berikutnya telah menewaskan lebih dari 200 lainnya.
Di Baghdad sendiri, sebuah bom meledak di luar sebuah restoran pada jam makan siang di kawasan Dora, di bagian selatan. Empat pengunjung restoran itu tewas dan 11 lainnya luka-luka, jelas polisi.
Dua dokter di rumah-rumah sakit di dekat lokasi itu mengukuhkan jumlah korban tersebut. Semua pejabat berbicara dengan syarat tidak disebut nama mereka karena mereka tidak berwenang mengeluarkan informasi itu.
Serangan itu terjadi sehari setelah sembilan orang tewas akibat serangkaian ledakan di Baghdad dan sekitarnya, salah satunya menarget sebuah kafe Internet. Ruang publik dan tempat-tempat usaha merupakan target favorit militan yang mengincar korban sipil dalam jumlah besar.
Kekerasan meningkat di Irak menyusul tindakan keras keamanan terhadap sebuah kamp di bagian utara Irak yang dikelola warga Sunni, yang memprotes sebut perlakuan kelas dua oleh pemerintah yang dipimpin warga Syiah. Penyidik menyatakan insiden 23 April itu menewaskan 40 orang, sementara serangkaian serangan dan pertempuran berikutnya telah menewaskan lebih dari 200 lainnya.