Pemberontak Kurdi, Minggu (2/8), melangsungkan sebuah serangan bunuh diri terhadap sebuah pos polisi militer di Turki timur, menewaskan dua tentara dan melukai 24 lainya.
Kantor pemerintah setempat mengatakan, serangan di propinsi Agri, yang terletak dekat perbatasan Iran itu, melibatkan sebuah kendaraan pertanian yang mengangkut dua ton bahan peledak.
Dalam sebuah serangan terpisah, seorang tentara Turki tewas dan empat lainnya terluka di propinsi Mardin tenggara setelah kendaraan militer mereka menabrak ranjau darat yang diyakini dipasang para pemberontak.
Serangan-serangan itu merupakan yang terbaru dalam kekerasan yang meningkat antara PKK dan Turki, yang melangsungkan serangkaian serangan udara lebih dari sepekan lalu yang menarget para pemberontak Kurdi di Turki dan Irak utara.
Media resmi Turki mengatakan pasukan pemerintah telah menewaskan 260 militan Kurdi dalam serangan-serangannya dan melukai 400 lainnya.
Presiden wilayah Kurdi di Irak mengeluarkan sebuah pernyataan, Sabtu, yang mendesak kedua pihak untuk melanjutkan kembali proses perdamaian.
Massud Barzani mengatakan, PKK harus mundur dari wilayah Kurdi di Irak untuk mencegah jatuhnya korban sipil akibat serangan udara. Ia juga mengecam serangan udara Turki dan menyerukan kepada negara itu untuk tidak mengulang pemboman terhadap warga sipil.
Partai Demokrasi Kurdistan pimpinan Barzani sering terlibat sengketa dengan PKK, namun membiarkan militan PKK berlindung di kawasan-kawasan pegunungan yang terpencil di Irak.