Seorang tersangka pelaku bom bunuh diri al-Shabab telah menewaskan sekurangnya enam orang dan melukai enam lainnya, termasuk walikota Mogadishu pada hari Rabu (24/7), demikian dikatakan saksi mata dan pejabat keamanan.
Serangan itu terjadi di kantor pusat pemerintah regional Mogadishu, di mana gubernur Abrahman Omar Osman, bertemu dengan para wakilnya dan ketua distrik kota itu mengenai tantangan keamanan, kata Wakil Gubernur Mohamed Tulah kepada Radio Mogadishu yang dikelola pemerintah.
Al-Shabab mengklaim bertanggung jawab atas serangan itu dan kelompok teroris itu mengatakan pihaknya menarget Utusan Khusus PBB untuk Somalia James Swan, warga negara Amerika yang bertemu dengan gubernur sebelum serangan itu.
Swan mengecam keras serangan itu, dengan mengatakan, "Saya menyesalkan serangan keji ini yang tidak hanya menunjukkan dengan kekerasan mengabaikan kehidupan manusia namun juga menarget warga Somalia yang bekerja untuk meningkatkan kehidupan sesama warga Somalia di wilayah Mogadishu-Banadir. PBB bersama rakyat dan pemerintah Somalia menolak aksi-aksi teroris semacam itu, dan kami berdoa bagi para korban serangan ini."
"Kami meminta warga kota agar tenang dan menegaskan kembali serangan teroris semacam itu tidak akan menghalangi kita untuk melakukan tugas nasional kita," kata Wakil Gubernur Tulah.
Pada konferensi pers tak lama setelah pemboman itu, menteri penerangan Somalia, Mohamed Abdi Hayir Mareere mengatakan dua komisaris distrik dan tiga direktur regional termasuk di antara yang tewas. Ia mengatakan gubernur dan lima lainnya, termasuk pejabat pemerintah, mengalami luka-luka.
"Kami mendengar ledakan keras dan kemudian asap hitam mengepul dari ruang pertemuan di kompleks kantor pusat," kata seorang penjaga keamanan di kompleks itu kepada VOA.
Saksi lain yang berada di dalam kompleks dan tidak bersedia disebut namanya mengatakan ia melihat gubernur berlumuran darah pada bajunya dibawa ke dalam kendaraan. (my/ka)