Pengeboman dan penembakan di Irak menewaskan sedikitnya 26 orang, sekitar separuhnya di wilayah sengketa antara Kurdi dan pemerintah pusat.
Dalam serangan paling banyak menelan korban jiwa Senin (17/12), sebuah bom mobil menewaskan tujuh orang di desa dekat kota Mosul, provinsi Niniveh. Desa ini dihuni oleh suku minoritas Shabak.
Dua bom mobil lainnya meledak di distrik Syiah di kota Tuz Khormato, provinsi Salah al-Din, menewaskan lima orang. Beberapa bom juga meledak di sekitar kota Baquba, provinsi Diyala, menewaskan satu orang.
Provinsi Niniveh, Salah al-Din dan Diyala berbatasan dengan wilayah otonomi Kurdi, yang ingin menggabungkan daerah berpenduduk Kurdi di provinsi itu ke wilayahnya, namun mendapat tentangan keras dari Baghdad.
Belum ada yang mengaku bertanggung jawab atas serangan itu, yang menandai hari kedua berturut-turut kekerasan di daerah-daerah sengketa yang diklaim oleh Kurdistan Irak.
Dua bom mobil lainnya meledak di distrik Syiah di kota Tuz Khormato, provinsi Salah al-Din, menewaskan lima orang. Beberapa bom juga meledak di sekitar kota Baquba, provinsi Diyala, menewaskan satu orang.
Provinsi Niniveh, Salah al-Din dan Diyala berbatasan dengan wilayah otonomi Kurdi, yang ingin menggabungkan daerah berpenduduk Kurdi di provinsi itu ke wilayahnya, namun mendapat tentangan keras dari Baghdad.
Belum ada yang mengaku bertanggung jawab atas serangan itu, yang menandai hari kedua berturut-turut kekerasan di daerah-daerah sengketa yang diklaim oleh Kurdistan Irak.