Serangan di Kantor Polisi Pakistan Tewaskan 10 Petugas

  • Ayaz Gul

Petugas keamanan berjaga di luar rumah sakit tempat petugas polisi yang terluka dirawat setelah serangan militan di kantor polisi di Dera Ismail Khan, Pakistan, 5 Februari 2024. (REUTERS/Stringer)

Pihak berwenang di bagian barat laut Pakistan, Senin (5/2) mengatakan serangan militan menjelang fajar telah menewaskan sedikitnya 10 polisi dan melukai enam lainnya menjelang pemilu nasional akhir pekan ini.

Serangan itu terjadi di Dera Ismail Khan, wilayah yang terus diserang para militan, di mana para pejabat melaporkan bahwa sekelompok penyerang bersenjata berat menyerbu sebuah kantor polisi, menggunakan senapan penembak jitu dan granat serta menghujani pasukan keamanan dengan peluru, sebelum melarikan diri.

Polisi setempat mengatakan bahwa “operasi pencarian skala besar” saat ini sedang dilakukan dengan bantuan pasukan Pakistan untuk memburu para penyerang. Semua jalan masuk dan keluar distrik tersebut telah diblokir.

Belum ada yang mengaku bertanggung jawab atas serangan tersebut, namun kecurigaan tertuju pada Tehrik-i-Taliban Pakistan, atau TTP, sebuah kelompok terlarang yang secara rutin melancarkan serangan terhadap pasukan keamanan di distrik yang terletak di provinsi Khyber Pakhtunkhwa yang berbatasan dengan Afghanistan.

Desember lalu, militan, termasuk pelaku serangan bom bunuh diri, menyerang pangkalan militer di Dera Ismail Khan, menewaskan 23 tentara dan melukai lebih banyak lagi dalam salah satu serangan paling mematikan dalam beberapa waktu terakhir terhadap militer Pakistan.

Penggerebekan itu diklaim oleh kelompok militan baru yang dikenal sebagai Tehrik-e-Jihad Pakistan, atau TJP, yang dilaporkan merupakan cabang dari TTP.

Kedua kelompok tersebut beroperasi dari wilayah Afghanistan “kemungkinan dengan dukungan dari al-Qaeda,” menurut laporan PBB yang dirilis pekan lalu.

Meningkatnya kekerasan militan telah memicu kekhawatiran keamanan bagi para pemilih dan penyelenggara pemilihan parlemen Pakistan yang dijadwalkan diadakan pada Kamis. Sejumlah aktivis politik, termasuk kandidat pemilu, tewas dalam serangan senjata dan pemboman militan menjelang pemungutan suara.

Pekan lalu, pemberontak separatis melakukan serangan terkoordinasi terhadap instalasi pasukan keamanan di barat daya wilayah provinsi Baluchistan, yang berbatasan dengan Afghanistan.

Serangan di kota Mach menewaskan empat petugas keamanan dan dua warga sipil. Militer Pakistan mengatakan, bahwa operasi pembalasan dan misi pencarian selama tiga hari telah menewaskan 24 penyerang.

Tentara Pembebasan Baluch, atau BLA, yang dilarang, mengaku bertanggung jawab atas serangan tersebut. Kelompok itu mengonfirmasi kematian 13 pejuangnya dan mengklaim bahwa mereka telah menimbulkan banyak korban di pihak pasukan keamanan.

Baik TTP maupun BLA ditetapkan AS masuk daftar organisasi teroris global. [ns/uh]