Pihak berwenang Libya menuding kelompok ekstremis Islamis, yang dituduh menyerang kantor diplomatik Amerika di Benghazi, bertanggungjawab atas serangan Jumat pagi (2/5) tersebut.
Kawanan bersenjata menyerang markas besar pasukan keamanan di kota Benghazi, Libya Timur, Jumat pagi (2/5), menewaskan sembilan orang dan melukai 24 lainnya.
Pihak berwenang menuding kelompok ekstremis Islamis, yang dituduh menyerang kantor diplomatik Amerika di sana, bertanggungjawab atas serangan tersebut.
Menurut seorang pejabat keamanan, serangan dimulai sewaktu puluhan orang bersenjata melepaskan tembakan dengan senapan mesin dan mortir. Serangan berlangsung selama satu jam, dan suara tembakan terdengar beberapa kilometer dari tempat kejadian.
Pasukan komando Libya tiba setelah itu dan menghadapi para penyerang. Sebuah pernyataan yang dilansir pemerintah sementara dan dibacakan oleh juru bicara kabinet Ahmed al-Amin menyebutkan jumlah korban tewas sembilan orang.
Juru bicara pasukan komando, Milad al-Zowi, mengatakan mereka yang tewas adalah enam anggota pasukan komando angkatan darat dan tiga polisi. Al-Zowi mengatakan tiga tentara dan seorang polisi hilang setelah pertempuran.
Sementara itu seorang pejabat rumah sakit setempat menyatakan merawat 24 orang korban luka akibat pertempuran, kebanyakan akibat luka tembak di bagian dada dan perut. Sebagian dari mereka dalam kondisi kritis.
Pemerintah menyatakan sejumlah militan tewas, sedangkan yang lainnya luka-luka dan ditahan, namun tidak ada rincian mengenai hal ini.
Pihak berwenang menuding kelompok ekstremis Islamis, yang dituduh menyerang kantor diplomatik Amerika di sana, bertanggungjawab atas serangan tersebut.
Menurut seorang pejabat keamanan, serangan dimulai sewaktu puluhan orang bersenjata melepaskan tembakan dengan senapan mesin dan mortir. Serangan berlangsung selama satu jam, dan suara tembakan terdengar beberapa kilometer dari tempat kejadian.
Pasukan komando Libya tiba setelah itu dan menghadapi para penyerang. Sebuah pernyataan yang dilansir pemerintah sementara dan dibacakan oleh juru bicara kabinet Ahmed al-Amin menyebutkan jumlah korban tewas sembilan orang.
Juru bicara pasukan komando, Milad al-Zowi, mengatakan mereka yang tewas adalah enam anggota pasukan komando angkatan darat dan tiga polisi. Al-Zowi mengatakan tiga tentara dan seorang polisi hilang setelah pertempuran.
Sementara itu seorang pejabat rumah sakit setempat menyatakan merawat 24 orang korban luka akibat pertempuran, kebanyakan akibat luka tembak di bagian dada dan perut. Sebagian dari mereka dalam kondisi kritis.
Pemerintah menyatakan sejumlah militan tewas, sedangkan yang lainnya luka-luka dan ditahan, namun tidak ada rincian mengenai hal ini.