Para saksi di ibukota Somalia mengatakan, sedikitnya 10 orang tewas dan lebih dari 15 lainnya luka-luka, ketika kelompok militan menyerang sebuah hotel besar hari Rabu (1/6).
Anggota parlemen Somalia Mohamed Ismail Shuriye mengatakan kepada VOA bahwa dua anggota parlemen, Abdullahi Jama Kaboweyne dan Mohamud Gure, tewas dalam serangan itu. Sedang seorang anggota parlemen lainnya, Abdullah Hashi, mengalami luka-luka.
Salah satu anggota parlemen di hotel itu menggambarkan serangan itu, dengan mengatakan, "Saat saya sedang tidur di kamar hotel dan dikejutkan oleh ledakan besar. Pintu dan jendela jatuh menimpa saya, saya lari menuju pintu belakang hotel dan selamat," paparnya.
Abdullya Haji Dayib mengatakan kepada VOA bahwa ia melarikan seorang teman ke rumah sakit. Di sana ia melihat ambulans membawa puluhan orang luka luka untuk mendapat perawatan. Seorang wartawan freelance yang bekerja untuk VOA melaporkan ia melihat lima mayat tergeletak di depan hotel.
Sebagian besar korban menurut laporan disebabkan oleh ledakan bom mobil yang terjadi ketika banyak orang sedang melakukan shalat Isya.
Serangan di Hotel Ambassador di Mogadishu itu terjadi beberapa jam setelah para pejabat Somalia mengatakan seorang komandan utama militan al- Shabab tewas dalam operasi militer larut malam.
Komandan al-Shabab, Mohamed Mohamud, yang lebih dikenal dengan nama Dulyadeyn, diduga memimpin serangan bulan April 2015 di Garissa University College di Kenya yang menewaskan 148 orang, hampir semuanya mahasiswa.
Dulyadeyn tewas di kota Bula-Gaduud, sekitar 30 kilometer sebelah utara Kismayo.
Ada laporan yang saling bertentangan mengenai kematiannya. Seorang pejabat senior Somalia yang tidak mau disebutkan namanya mengatakan, helikopter AS menembakkan sejumlah rudal ke sebuah mobil di mana Dulyadeyn dan dua lainnya sedang berada. [ps/ii]