Sebagian orang yang selamat mengatakan, orang-orang bersenjata itu mulai melepaskan tembakan tanpa pandang bulu dan melemparkan granat.
Palang Merah Kenya mengatakan sedikitnya 39 orang tewas dan puluhan lainnya luka-luka ketika sekelompok orang bersenjata melepaskan tembakan di sebuah pusat perbelanjaan di ibukota Kenya, Nairobi, Sabtu (21/9).
Sebagian orang yang selamat mengatakan, orang-orang bersenjata itu mulai melepaskan tembakan tanpa pandang bulu dan melemparkan granat.
Ratusan anggota pasukan keamanan Kenya berusaha terlibat tembak menembak dengan orang-orang bersenjata yang menyandera puluhan orang di sebuah pusat perbelanjaan yang ramai yang sering didatangi oleh para pengunjung dari luar negeri. Puluhan orang masih terperangkap di dalam kompleks pertokoan itu.
Dalam wawancara dengan media setempat, Menteri Komunikasi Manoah Esipisu menyerukan ketenangan sewaktu pasukan keamanan berusaha menyelamatkan orang-orang yang berada di dalam pusat perbelanjaan itu.
“Hendaknya jangan panik, ada para petugas yang tahu apa yang harus dilakukan, dan bagaimana melakukan tugas itu. Mereka sedang berusaha mengatasi situasi itu. Kami ingin orang-orang setenang mungkin, dan jangan gelisah, dan biarkan para petugas keamanan dan petugas penyelamatan lainnya melakukan pekerjaan mereka, dan biarkan menyelesaikan tugas ini,” ujarnya.
Perampokan bersenjata sering terjadi di Nairobi, dan ibukota itu juga sering menghadapi serangan granat sejak tentaranya masuk ke Somalia untuk melawan kelompok militan al-Shabab, pada 2011.
Pusat perbelanjaan Westgate Mall dikenal sebagai salah satu tempat utama yang mungkin diserang kelompok bersenjata atau teroris karena pusat perbelanjaan itu sering dikunjungi wisatawan Barat.
Penduduk menyatakan prihatin melihat tingkat penjagaan keamanan di tempat- tempat seperti itu, di mana ribuan orang datang untuk berbelanja.
Esipisu mengatakan, keamanan di pusat perbelanjaan itu akan ditinjau kembali setelah tugas misi penyelamatan selesai.
“Saya tidak ingin ikut bersama orang-orang yang berspekulasi mengenai segala sesuatu. Yang bisa saya katakan adalah di sana telah terjadi serangan, dan perlu dilakukan peninjauan kembali mengenai penjagaan keamanan dan apa yang perlu dilakukan untuk mengatasi situasi semacam ini pada masa depan,” ujarnya.
Kelompok militan Somalia al-Shabab mengaku bertanggung jawab atas serangan itu, sebagai balas dendam terhadap Kenya karena mengirim tentara ke Somalia untuk memulihkan ketertiban di sana.
Sebagian orang yang selamat mengatakan, orang-orang bersenjata itu mulai melepaskan tembakan tanpa pandang bulu dan melemparkan granat.
Ratusan anggota pasukan keamanan Kenya berusaha terlibat tembak menembak dengan orang-orang bersenjata yang menyandera puluhan orang di sebuah pusat perbelanjaan yang ramai yang sering didatangi oleh para pengunjung dari luar negeri. Puluhan orang masih terperangkap di dalam kompleks pertokoan itu.
Dalam wawancara dengan media setempat, Menteri Komunikasi Manoah Esipisu menyerukan ketenangan sewaktu pasukan keamanan berusaha menyelamatkan orang-orang yang berada di dalam pusat perbelanjaan itu.
“Hendaknya jangan panik, ada para petugas yang tahu apa yang harus dilakukan, dan bagaimana melakukan tugas itu. Mereka sedang berusaha mengatasi situasi itu. Kami ingin orang-orang setenang mungkin, dan jangan gelisah, dan biarkan para petugas keamanan dan petugas penyelamatan lainnya melakukan pekerjaan mereka, dan biarkan menyelesaikan tugas ini,” ujarnya.
Perampokan bersenjata sering terjadi di Nairobi, dan ibukota itu juga sering menghadapi serangan granat sejak tentaranya masuk ke Somalia untuk melawan kelompok militan al-Shabab, pada 2011.
Pusat perbelanjaan Westgate Mall dikenal sebagai salah satu tempat utama yang mungkin diserang kelompok bersenjata atau teroris karena pusat perbelanjaan itu sering dikunjungi wisatawan Barat.
Penduduk menyatakan prihatin melihat tingkat penjagaan keamanan di tempat- tempat seperti itu, di mana ribuan orang datang untuk berbelanja.
Esipisu mengatakan, keamanan di pusat perbelanjaan itu akan ditinjau kembali setelah tugas misi penyelamatan selesai.
“Saya tidak ingin ikut bersama orang-orang yang berspekulasi mengenai segala sesuatu. Yang bisa saya katakan adalah di sana telah terjadi serangan, dan perlu dilakukan peninjauan kembali mengenai penjagaan keamanan dan apa yang perlu dilakukan untuk mengatasi situasi semacam ini pada masa depan,” ujarnya.
Kelompok militan Somalia al-Shabab mengaku bertanggung jawab atas serangan itu, sebagai balas dendam terhadap Kenya karena mengirim tentara ke Somalia untuk memulihkan ketertiban di sana.