Para pejabat intelijen Pakistan mengatakan, apa yang dicurigai serangan pesawat tak berawak (drone) Amerika telah menewaskan sedikitnya tujuh militan.
Serangan Jumat pagi (26/12) itu menghantam kompleks militan Taliban dan Uzbek di daerah terpencil Waziristan Utara, Pakistan. Serangan itu terjadi sementara Pakistan meningkatkan strategi anti-terornya setelah terjadi serangan terhadap sekolah yang dikelola militer di Peshawar, menewaskan hampir 150 orang, kebanyakan anak-anak.
Serangan drone umumnya tidak populer di Pakistan, dianggap sebagai pelanggaran terhadap kedaulatan negara itu. Tetapi, Amerika bersikeras, serangan tersebut efektif dalam melenyapkan militan di daerah-daerah yang tidak dapat dijangkau militer Pakistan.
Juga hari Jumat (26/12), para pejabat mengatakan pasukan keamanan membunuh oknum perancang serangan sekolah di Peshawar itu. Kepala polisi di daerah kesukuan Khyber mengatakan, pasukan keamanan yang bertindak atas informasi intelijen, melancarkan razia Kamis larut malam, dan bertempur dengan komandan militan yang dikenal dengan nama Saddam, bersama kelompoknya.
Saddam tewas, sementara enam anak buahnya luka dan ditangkap, kemudian diinterogasi. Menurut polisi, Saddam juga terlibat dalam serangan terhadap para petugas medis yang melakukan vaksinasi polio di daerah-daerah pedalaman.