Seorang pengebom bunuh diri yang menurut laporan menyamar sebagai wanita hari Jumat (29/5) meledakkan bom di masjid Syiah di provinsi di Arab Saudi bagian timur yang penduduknya umumnya Syiah.
Ledakan tersebut menewaskan empat orang. Itu adalah pengeboman bunuh diri kedua di masjid Syiah dalam waktu lebih dari seminggu. Sebuah akun Twitter terkait dengan kelompok negara Islam (ISIS) mengaku bertanggung jawab pengeboman itu.
Video amatir menunjukkan jamaah berteriak dan menjerit setelah terdengar suara ledakan di luar masjid Anoud di kota Dammam, di provinsi bagian timur. Video lain menunjukkan api membakar paling sedikit enam kendaraan di tempat parkir mobil di luar masjid, sementara asap tebal hitam memenuhi udara.
Juru bicara Kementerian Dalam Negeri Arab Saudi, Jenderal Mansour Ben Turki mengatakan kepada Televisi Arab Saudi bahwa pengamanan ketat di sekitar masjid mencegah pelaku masuk dan meledakkan bom di dalam masjid.
Dia mengatakan bahwa berkat kebesaran Allah, aparat keamanan melihat kendaraan yang mencurigakan dan mencegahnya melakukan kejahatan yang bisa menjadi musibah besar, kalau ledakan itu terjadi di tengah-tengah jamaah yang sedang melakukan sholat (Jumat).
Media Arab melaporkan bahwa pengebom bunuh diri itu menyamar sebagai wanita, mengenakan abaya hitam dan kerudung yang menutupi wajah. Tidak diketahui apakah ia mengenakan sabuk yang diisi dengan bahan peledak atau apakah kendaraannya berisi bahan peledak.
Menteri Agama Arab Saudi, Mufti Besar Sheikh Abdel Aziz Al Sheikh, menandaskan bahwa ledakan itu adalah suatu kejahatan dan yang berada di belakangnya akan dihukum:
Al Sheikh mengatakan bahwa Allah mengutuk orang-orang yang berada di balik kejahatan ini dan bahwa mereka harus dihukum, karena melakukan perbuatan setan.
Sky News Arabia melaporkan bahwa kelompok Negara Islam atau ISIS mengaku bertanggung jawab atas ledakan itu pada salah satu akun Twitter-nya.
ISIS juga mengaku bertanggung jawab atas serangan bunuh diri lain di dalam masjid Syiah di kota Qatif , Arab Saudi, Jumat lalu. Dua puluh dua orang tewas dalam ledakan itu.
Paul Sullivan, Dosen di Georgetown University, mengatakan kepada VOA bahwa kedua serangan bunuh diri terhadap sasaran yang bersifat Syiah di Arab Saudi "menimbulkan kekhawatiran," karena terjadi di daerah-daerah sangat penting untuk "industri minyak dan perekonomian Arab Saudi.
Dia menekankan bahwa, "Bom-bom ini jelas dimaksudkan untuk menimbulkan ketegangan lebih lanjut antara Sunni dan Syiah ... dan untuk merusak kredibilitas Pimpinan Arab Saudi."
Dia menambahkan bahwa kelompok-kelompok teroris seperti ISIS, yang juga terkenal sebagai kelompok militan, bisa mengirim pesan bahwa mereka " bisa menyerang di mana saja mereka kehendaki" dan di "daerah - daerah yang peka."