Para pejabat Palestina mengatakan pada hari Selasa (20/8) bahwa serangan udara Israel di sekolah yang diubah menjadi tempat penampungan di Kota Gaza menewaskan sedikitnya 10 orang.
Militer Israel mengatakan serangan terhadap sekolah Mustafa Hafez menarget militan Hamas yang telah mendirikan pusat komando di dalamnya dan merencanakan serta melancarkan serangan.
Pertahanan Sipil Palestina, kelompok pertolongan pertama yang beroperasi di bawah pemerintahan yang dipimpin Hamas, mengatakan serangan itu menewaskan sedikitnya 10 orang dan mereka masih mencari korban selamat. Kelompok itu mengatakan sekitar 700 orang berlindung di sekolah tersebut ketika diserang.
“Saya tidak tahu ke mana kami harus pergi. Mereka menyerang rumah kami. Mereka menyerang masjid. Mereka menyerang jalan. Saya tidak tahu ke mana harus pergi...untuk berlindung bersama anak-anak kecil,” kata Um Khalil Abu Agwa, seorang perempuan pengungsi di lokasi sekolah tersebut kepada kantor berita Associated Press.
BACA JUGA: Blinken: Israel Terima Proposal AS soal Gencatan Senjata di GazaSebelumnya pada Selasa pagi, sebuah serangan di kamp pengungsi Bureij di Gaza tengah menewaskan lima anak dan ibu mereka, menurut Rumah Sakit Martir Al-Aqsa, tempat seorang wartawan Associated Press menghitung jumlah jenazah.
Rumah sakit tersebut mengatakan bahwa sang ayah, Alaa Abu Zeid, seorang guru sekolah, telah berada dalam tahanan Israel selama sembilan bulan terakhir.
Israel mengatakan bahwa mereka berusaha untuk tidak melukai warga sipil dan menyalahkan kematian mereka pada Hamas karena militan tersebut beroperasi di daerah permukiman padat.
Israel telah menyerang beberapa sekolah yang diubah menjadi tempat penampungan dalam beberapa minggu terakhir, dan menuduh para pejuang Hamas berlindung di dalamnya. [lt/ka]