Serangan Israel Menarget Posisi Hamas di Gaza dan Posisi Militer di Suriah

Asap mengepul pasca serangan udara Israel di Jalur Gaza, terlihat dari Israel selatan, Senin, 23 Oktober 2023. (Foto: AP/Ariel Schalit)

Militer Israel pada Rabu (25/10) mengatakan pihaknya melancarkan serangan udara yang menarget posisi-posisi militan Hamas di Jalur Gaza, serta serangan terhadap posisi-posisi militer di Suriah.

Militer mengatakan target di Jalur Gaza mencakup terowongan Hamas, gudang-gudang amunisi dan stasiun peluncuran rudal.

Media pemerintah Suriah mengatakan serangan Israel menewaskan empat tentara Suriah dan mencederai tujuh lainnya di provinsi Daraa.

Militer Israel mengatakan jet-jetnya melakukan serangan sebagai tanggapan atas roket yang ditembakkan dari Suriah ke arah Israel.

Serangan lintas batas itu terjadi di tengah-tengah kekhawatiran bahwa perang Israel-Hamas akan berkembang menjadi konflik regional yang lebih besar.

Israel telah memperingatkan militan Hizbullah di Lebanon agar tidak bergabung dalam perang itu.

Warga Palestina mencari korban selamat setelah serangan Israel terhadap rumah keluarga Zaroub di Rafah, Jalur Gaza, Selasa, 24 Oktober 2023. (Foto: AP)

Sementara itu pemimpin Hizbullah Hassan Nasrallah menerima para pemimpin senior Hamas dan Jihad Islam untuk pembicaraan pada hari Rabu. Menurut sebuah pernyataan, para pemimpin itu membahas apa yang akan dilakukan untuk mencapai kemenangan “bagi perlawanan di Gaza.”

Badan PBB untuk bantuan pengungsi Palestina telah memperingatkan bahwa jika organisasi itu tidak menerima kiriman bahan bakar yang sangat dibutuhkan, mereka mungkin akan menghentikan operasinya di Gaza sedini hari Rabu.

Beberapa kiriman bantuan telah tiba di Gaza dari Mesir pekan ini. Tetapi para pejabat menyebut jumlahnya sangat tidak memadai untuk memenuhi kebutuhan warga Palestina yang tinggal di tengah kelangkaan makanan, air dan obat-obatan. Kiriman bantuan itu belum mencakup bahan bakar apa pun.

Badan bantuan tersebut, UNRWA, mengatakan, hampir 600 ribu orang berlindung di 150 fasilitasnya di Gaza setelah meninggalkan rumah mereka.

BACA JUGA: Sekjen PBB Desak Israel dan Hamas Hormati Hukum Internasional

“Tempat-tempat penampungan kami menampung pengungsi empat kali kapasitasnya – banyak orang tidur di jalan-jalan karena fasilitas yang ada sekarang kewalahan,” kata UNRWA di X.

Kementerian Kesehatan Gaza yang dikelola oleh Hamas pada Selasa mengatakan jumlah korban tewas dari konflik selama dua pekan lebih telah mencapai sedikitnya 5.791 orang, mayoritasnya adalah perempuan dan anak-anak. Pemerintah Israel mengatakan lebih dari 1.400 orang telah tewas di Israel, kebanyakan warga sipil yang tewas dalam serangan 7 Oktober oleh militan Hamas.

Dengan meningkatnya jumlah korban tewas, Sekjen PBB Antonio Guterres Selasa menyerukan gencatan senjata di Gaza, sikap yang mendorong Israel menyerukan pengunduran dirinya. [uh/ab]