Serangan Israel Tewaskan 28; Blinken Perbarui Upaya Gencatan Senjata di Gaza

Asap mengepul dari area gedung tempat tinggal di Nuseirat di Jalur Gaza, menyusul serangan Israel ke wilayah tersebut pada 18 Agustus 2024. (Foto: Reuters TV)

Serangan Israel menewaskan 28 warga sipil Palestina dalam pertempuran baru di Gaza, termasuk seorang perempuan dan enam anaknya, kata para pejabat kesehatan Palestina.

Serangan itu terjadi menjelang kunjungan Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken kembali ke kawasan itu. Kunjungan tersebut merupakan upaya baru Blinken untuk mencapai kesepakatan gencatan senjata yang sulit dicapai, guna menghentikan perang Israel-Hamas yang telah berlangsung selama 10 bulan.

Pembicaraan panjang mengenai gencatan senjata itu telah berlangsung selama berbulan-bulan. Para pejabat dalam berbagai kesempatan telah mengatakan bahwa pembahasan mereka hampir mencapai suatu resolusi tetapi kemudian tidak pernah dirampungkan.

AS dan mediator lainnya, Mesir dan Qatar, mengatakan mereka hampir mencapai kesepakatan setelah melangsungkan pembicaraan selama dua hari di Doha pekan lalu. Namun, Hamas mengisyaratkan penolakan terhadap apa yang dianggapnya sebagai tuntutan baru Israel. Pembicaraan itu dijadwalkan dimulai kembali di Kairo dalam beberapa hari mendatang.

Berbicara kepada kabinetnya, PM Israel Benjamin Netanyahu menuduh Hamas bersikap “keras kepala” dalam perundingan gencatan senjata dan menyerukan serangan lebih banyak lagi terhadap kelompok militan Palestina itu.

BACA JUGA: Netanyahu Tuduh Hamas “Sangat Keras Kepala” soal Kesepakatan Gencatan Senjata

“Hamas, hingga saat ini, masih keras kepala,” kata Netanyahu. “Mereka bahkan belum mengirimkan perwakilan ke pembicaraan di Doha. Karena itu, tekanan seharusnya ditujukan ke Hamas dan (Yahya) Sinwar, bukan ke pemerintah Israel,” lanjutnya, mengacu pada pemimpin Hamas yang baru diangkat. “Kami sedang melakukan negosiasi dan bukan suatu skenario di mana kami hanya memberi dan memberi,” lanjutnya. “Prinsip-prinsip yang telah kami tetapkan sangat penting bagi keamanan Israel.”

Garis besar dasar bagi kesepakatan gencatan senjata itu masih sama. Ini merupakan proses tiga tahap di mana pertempuran akan dihentikan selama enam pekan, sementara Hamas akan mulai membebaskan sekitar 110 orang yang masih disanderanya – termasuk sekitar 70 orang yang masih hidup – dan Israel akan membebaskan ratusan orang Palestina yang dipenjarakannya.

Para mediator berharap akan mengakhiri perang yang dimulai pada 7 Oktober 2023 dengan serangan mendadak Hamas terhadap Israel yang menewaskan sekitar 1.200 orang dan menyebabkan penyanderaan sekitar 250 orang.

Serangan balasan Israel telah menewaskan lebih dari 40.000 warga Palestina, kebanyakan perempuan dan anak-anak, menurut otoritas kesehatan wilayah yang dikuasai Hamas itu. Militer Israel mengatakan korban tewas mencakup ribuan militan Hamas yang dibunuhnya.

Blinken sendiri telah tiba di Tel Aviv pada hari Minggu (18/8). Kunjungan tersebut merupakan kunjungannya yang ke-10 ke kawasan Timur Tengah sejak pertempuran dimulai. Ia dijadwalkan bertemu Netanyahu pada hari Senin (19/8).

AS, pemasok utama senjata untuk Israel, telah berulang kali menyerukan diterapkannya proposal gencatan senjatanya dan memainkan peran penting dalam perundingan, tetapi tidak mampu mewujudkannya karena pertempuran terus berkecamuk. [uh/ka]

Sebagian informasi dalam laporan ini berasal dari The Associated Press, Reuters dan Agence France-Presse.