Salah satu pameran dagang pertahanan, penerbangan dan kedirgantaraan terbesar di Turki berlangsung di Istanbul minggu ini. Lebih dari 1.200 perusahaan memamerkan persenjataan dan produk berteknologi tinggi dan inovatif, mulai dari robot hingga roket.
Namun acara yang dimulai Selasa (22/10) dibayangi oleh serangan ke markas besar TUSAS, sebuah perusahaan pertahanan utama yang menewaskan lima orang dan melukai lebih dari 20 orang lainnya di ibu kota Turki pada hari Rabu.
Abdylla Orazgylyjov, manajer sebuah pabrik yang menghadiri pameran tersebut, mengatakan serangan itu tampaknya dimaksudkan untuk menghambat kemajuan industri. “Kami, sebagai insinyur dan perusahaan Turki, hanya akan bekerja lebih keras dan melakukan upaya yang lebih besar dalam menanggapi serangan ini. Dalam hal tindakan pencegahan, kami akan meningkatkan langkah-langkah kami,” kata Orazgylyjov.
Berbicara dalam acara itu, Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan, pada hari Jumat (25/10), mengatakan “tidak ada serangan teroris yang bermusuhan yang dapat ... menghalangi cita-cita kita untuk menjadi Turki yang besar dan kuat.”
Partai Pekerja Kurdista (PKK) mengatakan memilih TUSAS sebagai target serangan karena senjata yang diproduksi di kompleks Ankara “telah menewaskan ribuan warga sipil, termasuk anak-anak dan perempuan, di Kurdistan.” [em/ka]