Delapan petani tewas dalam serangan yang diduga dilakukan kelompok militan yang menargetkan tiga desa di timur laut Kongo pada Minggu (30/4), kata seorang pejabat setempat.
Anggota CODECO, atau Kerja Sama untuk Pembangunan Kongo, menyerang Desa Duvire, Njalo dan Bengi sekitar pukul 5 pagi waktu setempat, kata Adubango Kivia kepada kantor berita AFP dari distrik Djugu di provinsi Ituri.
"Kami menemukan delapan mayat, termasuk seorang perempuan. Mereka adalah petani. Mereka ditembak mati dan kemudian ditebas dengan parang," tambah Kivia. Ia menuduh anggota milisi membakar puluhan rumah dan menjarah ternak.
Kivia juga mengatakan anggota milisi itu "beroperasi dengan tenang" dan ia meminta agar tentara Kongo dikerahkan "untuk mengamankan penduduk dan mengakhiri pembantaian" di daerah yang berlokasi sekitar 100 kilometer (60 mil) di utara ibu kota provinsi Bunia.
CODECO mengatakan pihaknya melindungi komunitas Lendu dari kelompok etnis lain, Hema, serta tentara Kongo.
Etnis Hema dibela oleh milisi Zaire—sementara provinsi itu juga menjadi sasaran Pasukan Sekutu Demokrat (ADF) yang memiliki kaitan dengan kelompok jihad ISIS.
Wilayah Kongo Timur dibanjiri puluhan kelompok bersenjata, di mana banyak di antaranya merupakan sisa dari perang regional yang berkobar pada tahun 1990-an dan 2000-an.
Provinsi Ituri adalah salah satu titik rawan kekerasan, di mana serangan yang merenggut puluhan nyawa rutin terjadi di wilayah tersebut.
Serangan terakhir yang dituduh dilakukan oleh CODECO menewaskan lebih dari 40 orang pada 14 April lalu di desa-desa yang terletak sekitar 60 kilometer dari ibu kota provinsi Bunia. [my/rs]