Serangan Orang Dalam Tewaskan Tentara Afghanistan dan NATO

Tentara Nasional Afghanistan terus berjaga di sekitar lokasi serangan di Kabul, 9 Maret 2013 (Foto: dok).

Para pejabat NATO di Afghanistan mengatakan serangan di Afghanistan Timur yang menewaskan tentara Afghanistan dan tentara koalisi yang dipimpin Amerika, dilakukan oleh orang dalam.
Pihak berwenang menyatakan pelaku penembakan dalam insiden di provinsi Wardak hari Senin (11/3) diduga merupakan seorang polisi Afghanistan.

Penembakan terjadi sehari setelah lawatan pertama Menteri Pertahanan Amerika Chuck Hagel ke Afghanistan dicemari oleh pidato Presiden Afghanistan Hamid Karzai, dan beberapa ancaman keamanan hari Sabtu (9/3) yang memaksa pembatalan konferensi pers hari Minggu dengan Karzai dan Hagel.

Pihak berwenang tidak merinci mengenai masalah keamanan itu, tetapi pada hari Sabtu (9/3), terjadi dua serangan bom bunuh diri – satu di Kabul dan satu lagi di Khost – yang menewaskan 19 orang. Ledakan bom di Kabul menarget Kementerian Pertahanan Afghanistan di saat Menhan AS mengunjungi ibukota.

Dalam pidato Minggu pagi (10/3), Presiden Karzai menuduh Taliban melayani kepentingan Amerika dengan menggunakan serangan-serangan seperti yang terjadi hari Sabtu (9/3) untuk menakut-nakuti rakyat Afghanistan, agar mereka tetap menginginkan pasukan asing tetap berada di negara mereka setelah tenggat tahun 2014.

Dalam komentarnya kepada wartawan yang menyertai perjalanannya, Hagel mengatakan ia berbicara jelas dan langsung kepada Karzai, bahwa tidak benar Amerika Serikat bekerja secara sepihak dengan Taliban. Ia mengatakan setiap prospek perdamaian atau penyelesaian politik harus dipimpin warga Afghanistan sendiri.

Pemerintah Karzai juga menuduh pasukan yang dipimpin Amerika itu bekerja bersama rakyat Afghanistan menangkap dan menganiaya mahasiswa.

Lawatan Hagel ke Afghanistan berlangsung di tengah-tengah perselisihan antara Afghanistan dan Amerika mengenai kontrol atas fasilitas-fasilitas tahanan dan laju penarikan pasukan asing. Upacara untuk mengalihkan kontrol Amerika terhadap sebuah fasilitas tahanan utama ke Afghanistan pada hari Sabtu (9/3) juga dibatalkan karena kesepakatan yang dicapai kedua negara gagal.

Bulan lalu, pendahulu Hagel, Leon Panetta mengatakan, sekutu-sekutu NATO sedang mempertimbangkan akan meninggalkan antara 8 ribu hingga 12 ribu tentara internasional di Afghanistan setelah tahun 2014. Saat ini sekitar 100 ribu tentara NATO berada di Afghanistan.