Satu bulan sejak pemberontak mendekati Desa Drodro di Kongo timur, bangsal rumah sakit yang dulu ramai kini kosong. Dokter James Semire berjalan di koridor yang gelap. Ia bertanya-tanya kapan pasien akan berani kembali.
Komunitas tersebut adalah satu dari banyak komunitas di wilayah Djugu, Provinsi Ituri, yang mengalami lonjakan serangan oleh kelompok bersenjata Koperasi untuk Pembangunan Kongo (CODECO). Sekitar 550.000 orang terpaksa mengungsi antara Januari dan Maret, menurut data PBB.
Semire mengatakan anggota komunitas penggembala Hema mulai meninggalkan Drodro pada pertengahan Maret menjelang rumor datangnya CODECO. Kelompok itu, yang mengklaim membela kepentingan petani Lendu dan telah lama berkonflik dengan penggembala Hema, adalah satu dari puluhan milisi yang menggoyahkan Republik Demokratik Kongo timur sejak 1990-an.
Sebagian besar penduduk lokal Hema telah pergi pada 22 Maret, ketika pejuang CODECO mengambil posisi di lereng bukit desa Drodro di siang bolong, kenang dokter Semire pada 18 April.
Serangan CODECO telah memperburuk krisis kemanusiaan yang telah berlangsung lama di provinsi Ituri, di mana sekitar tiga juta orang sangat membutuhkan bantuan, menurut badan kemanusiaan PBB. [ka/jm]