Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy mengatakan serangan rudal Rusia, Rabu (7/2) menewaskan sedikitnya lima orang di Kyiv dan Mykolaiv.
“Satu lagi serangan udara besar-besaran Rusia terhadap negara kami,” kata Zelenskyy di media sosial. “Enam wilayah diserang musuh. Semua layanan kami saat ini berupaya mengatasi dampak teror ini.”
Militer Ukraina merinci gelombang besar serangan Rusia yang mencakup 20 drone, 36 rudal jelajah, lima rudal berpemandu S-300, dan tiga rudal balistik. Angkatan udara Ukraina mengatakan pertahanan udara negaranya menghancurkan 15 dari 20 drone dan 29 dari 44 rudal.
Zelenskyy mengatakan serangan Rusia menewaskan satu orang di Mykolaiv dan menghancurkan puluhan rumah di kota tersebut.
Wali Kota Kyiv Vitali Klitschko mengatakan melalui Telegram bahwa sebuah gedung bertingkat tinggi dihantam, menewaskan sedikitnya empat orang dan melukai lebih dari 30 lainnya.
Kepala kebijakan luar negeri Uni Eropa Josep Borrell, yang mengunjungi Kyiv, memposting di X bahwa ia memulai harinya pada hari Rabu (7/2) di tempat perlindungan di tengah alarm peringatan serangan udara.
“Ini adalah kenyataan sehari-hari (yang dihadapi) rakyat Ukraina yang pemberani, sejak Rusia melancarkan agresi ilegalnya,” kata Borrell.
Di kota selatan Mykolaiv, serangan Rusia melukai sedikitnya satu orang dan merusak 20 bangunan tempat tinggal. Jaringan pasokan gas dan air juga rusak, kata Wali Kota Oleksandr Senkevich melalui Telegram.
Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy mengumumkan dalam pidato malamnya pada hari Selasa (6/2) tentang pembentukan cabang militer baru yang berfokus pada drone.
Zelenskyy mengatakan sistem pesawat tak berawak “telah membuktikan keefektifannya dalam pertempuran di darat, di langit, dan di laut.”
Menghentikan serangan darat Rusia dan “penghancuran skala besar” terhadap pasukan Rusia dan peralatan mereka akan menjadi fokus utama program drone, kata Zelenskyy.
Dalam beberapa bulan terakhir, Ukraina semakin sering menggunakan drone untuk menarget wilayah-wilayah di Rusia, dan juga menyerang fasilitas angkatan laut Rusia di Krimea. [lt/ab]
Sebagian informasi untuk laporan ini berasal dari Agence France-Presse dan Reuters.