Rusia melancarkan rentetan serangan rudal di seluruh Ukraina hari Kamis (9/3), menewaskan sedikitnya enam orang dan menyebabkan ratusan ribu orang tanpa pemanas dan tenaga listrik.
Itu adalah serangan terbesar terhadap Ukraina dalam tiga minggu. Pasukan Ukraina mengatakan, mereka hanya menembak jatuh 34 dari 81 rudal yang ditembakkan Rusia, jauh lebih sedikit dari rasio biasanya, dan empat drone buatan Iran.
Sirene serangan udara menggaung sepanjang malam di seluruh wilayah Ukraina, termasuk di Ukraina barat yang jauh dari garis depan utama pertempuran di wilayah timur negara itu. Gubernur Lviv mengatakan, lima orang tewas di sana ketika rudal menghantam daerah pemukiman.
BACA JUGA: NATO: Kota Bakhmut Mungkin Jatuh ke Tangan Rusia dalam Beberapa HariPara pejabat mengatakan di wilayah Dnipropetrovsk, serangan Rusia menewaskan satu orang dan melukai dua lainnya.
“Para penjajah hanya bisa meneror warga sipil,” kata Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky dalam postingannya di Telegram. “Hanya itu yang bisa mereka lakukan. Tetapi itu tidak menguntungkan mereka. Mereka tidak akan menghindari tanggung jawab atas semua yang telah mereka lakukan.”
Kementerian pertahanan Rusia mengatakan, serangan itu sebagai balasan atas serangan baru-baru ini di wilayah Bryansk di Rusia barat oleh apa yang diduga Moskow sebagai sabotase oleh Ukraina. Ukraina membantah tuduhan itu.
Moskow mengatakan serangan itu menghantam sasaran militer dan industri di Ukraina “serta fasilitas energi yang memasoknya.” [ps/ka]