Seorang perempuan Ukraina tewas dalam serangan Rusia di Kherson, kota di Ukraina Selatan, kata para pejabat setempat.
Gubernur Kherson Oleksandr Prokudin mengatakan di akun aplikasi pesan Telegramnya bahwa serangan itu dimulai sekitar tengah malam dan berlangsung selama beberapa jam.
Sementara itu, sedikitnya dua orang tewas dan tiga lainnya cedera dalam serangan Rusia terhadap daerah-daerah perbatasan di Kharkiv, wilayah di bagian barat laut Ukraina, lapor Reuters, mengutip Andriy Yermak, kepala kantor kepresidenan Ukraina.
Kantor berita itu mengatakan 22 tentara Ukraina telah kembali sebagai bagian dari rangkaian pertukaran tahanan terbaru pada hari Senin, juga mengutip Yermak.
Yermak mengatakan tentara yang dibebaskan itu mencakup dua perwira, sersan dan prajurit yang bertempur di beberapa daerah di garis depan. Sebagian dari mereka dalam keadaan cedera.
Dalam penilaian terbarunya mengenai perang di Ukraina, Kementerian Pertahanan Inggris Senin mengatakan angkatan udara Rusia terus mengerahkan “sumber daya yang cukup banyak” untuk mendukung operasi di lapangan di Ukraina, “tetapi tanpa efek operasional.”
Menurut kementerian itu, pesawat tempur taktis Rusia biasanya melancarkan lebih dari 100 misi per hari, tetapi ini hampir selalu terbatas di wilayah yang dikuasai Rusia “karena ancaman dari pertahanan udara Ukraina.”
Menurut penilaian itu, meskipun helikopter serbu Rusia terbukti efektif pada awal serangan balasan Ukraina di bagian selatan yang dimulai pada Juni lalu, tampaknya helikopter itu kurang mampu “menghasilkan kekuatan udara taktis yang efektif di bagian selatan.”
Secara terpisah, KTT di Jeddah untuk mencari cara mengakhiri perang Rusia terhadap Ukraina secara damai telah berakhir pada hari Minggu. Para partisipan sepakat untuk melanjutkan pembahasan menuju perdamaian, menurut pernyataan penutup yang dirilis tuan rumah, Arab Saudi.
Para pejabat senior dari 42 negara berpartisipasi dalam KTT perdamaian Jeddah yang berlangsung dua hari, tetapi tak seorang pun berasal dari Rusia
Yermak pada hari Minggu mengatakan pembicaraan di Jeddah itu “sangat produktif,” sedangkan Moskow mengatakan pertemuan itu merupakan upaya yang gagal untuk mempengaruhi negara-negara berkembang untuk mendukung Kyiv.
Pembicaraan tingkat tinggi itu diikuti para delegasi dari kelompok BRICS, yakni Brasil, India, China dan Afrika Selatan.
Ketua delegasi Brasil, penasihat kebijakan luar negeri Celso Amorim, menekan bahwa Bagaimanapun, “setiap perundingan nyata harus melibatkan semua pihak,” termasuk Rusia, menurut salinan pernyataannya yang dibagi dengan AFP.
“Meskipun Ukraina adalah korban terbesar, kalau kita benar-benar menginginkan perdamaian, kita harus melibatkan Moskow dalam proses ini dengan cara tertentu,” ujarnya. [uh/ab]