Serangan Rusia Sabtu (30/3) malam di wilayah Lviv, Ukraina, telah menewaskan dua orang. Gubernur Lviv menyatakan itu pada Minggu, sementara Presiden Volodymyr Zelensky menyerukan kepada rakyat Ukraina agar terus bertahan di tengah Paskah ketiga semasa perang.
Ukraina berada dalam posisi kurang menguntungkan ketika serangan Rusia memasuki tahun ketiga. Negara itu mengalami kekurangan senjata di garis depan dan terus meminta dukungan Barat untuk menahan serangan udara yang tidak pernah berhenti.
Rudal-rudal jelajah Rusia menarget infrastruktur penting di wilayah barat Lviv, menewaskan dua orang, Gubernur Maksym Kozytsky mengatakan itu di Telegram.
Dia menambahkan, satu pria terbunuh setelah sebuah “gedung pemerintahan” dihancurkan, dan penyelamat kemudian menemukan jenazah lain di bawah reruntuhan.
BACA JUGA: Ukraina: Serangan Rusia Ancam Keamanan EnergiOperator energi nasional, Ukrenegro mengatakan, Rusia juga menarget fasilitas bertegangan tinggi di bagian Selatan, memaksa pemutusan listrik darurat di kota Odesa di tepi Laut Hitam dan wilayah sekitarnya.
“Tidak ada malam atau siang ketika teror Rusia mencoba menghancurkan hidup kita,” tulis Zelensky dalam pesan Paskah Minggu kepada warga Ukraina di media sosial, setelah angkatan udaranya dilaporkan menjatuhkan sembilan rudal dan sembilan drone malam sebelumnya.
“Tetapi kita mempertahankan diri, kita bertahan, semangat kita tidak pernah menyerah dan tahu bahwa adalah sebuah kemungkinan untuk mencegah kematian. Kehidupan bisa menang,” kata dia.
Rusia telah mengintensifkan serangan-serangan ke fasilitas energi Ukraina dalam beberapa pekan terakhir, dan mengatakan bahwa langkah itu sebagai balasan atas serangan Ukraina ke wilayah perbatasan Rusia.
Pembatasan konsumsi listrik masih diberlakukan di kota terbesar kedua Ukraina, yaitu Kharkiv dan juga di kampung halaman Zelensky, Kryvyi Rig, setelah serangan Rusia sebelumnya, kata Ukrenegro pada Minggu. [ns/jm]