Stroke Presiden Uzbekistan Bayangi Perayaan HUT Kemerdekaan

Presiden Uzbekistan Islam Karimov (78 tahun) tidak terlihat di depan umum pasca serangan stroke mendadak (foto: dok).

Presiden Uzbekistan Islam Karimov (78 tahun) tidak terlihat di depan umum selama berhari-hari pasca serangan stroke mendadak dan diisukan meninggal dunia.

Serangan stroke mendadak dan dirumah-sakitkan-nya presiden Uzbekistan, Islam Karimov, telah membayang-bayangi negara bekas republik Soviet yang akan segera merayakan kemerdekaannya dari Uni Soviet.

Karimov tidak terlihat selama berhari-hari, dan Perdana Menteri Shavkat Mirziyayev, seorang calon penggantinya, memimpin upacara, demikian laporan media Rusia. Sebuah konser yang biasanya dihadiri presiden dibatalkan.

Pemerintah Uzbekistan membantah laporan bahwa Karimov sudah meninggal dunia. Salah satu putrinya Rabu (31/8) mengatakan, dia berada dalam kondisi stabil di RS.

Ketidakpastian tentang presiden ini mempengaruhi perayaan kemerdekaan, tetapi yang lebih mengkhawatirkan adalah ketidakjelasan siapa penggantinya.

Karimov telah memimpin Uzbekistan dengan tangan besi sejak 1981, dan dia dikecam keras karena memanfaatkan penegak hukum dan peradilan untuk memberangus lawan-lawan politiknya, aktivis, dan media, serta menyebabkan jutaan melakukan kerja paksa di ladang-ladang kapas.

Pada 20015, pasukan keamanan Uzbekistan menembak ke arah pemrotes di Andijan, Uzbekistan timur. Jurnalis independen dan kelompok HAM mengatakan, orang yang tewas mencapai 1.000.

Menurut Human Rights Watch, pemerintah Uzbekistan telah memenjarakan ribuan orang dengan tuduhan politik, banyak dari mereka mengalami penyiksaan. [jm]