Serangan Teror Asing Utama di AS Kini 'Hampir Mustahil' Dapat Terlaksana

  • Jeff Seldin

Seorang tersangka anggota ISIS duduk dengan mata tertutup di dalam mobil Pasukan Khusus Taliban di Kabul, Afghanistan, pada 5 September 2021. (Foto: WANA via Reuters)

Sejumlah kelompok teroris asing, termasuk beberapa afiliasi dari ISIS dan Al Qaeda, mungkin mempunyai keinginan untuk melancarkan serangan besar di wilayah Amerika Serikat, tetapi upaya kontraterorisme yang dilakukan selama puluhan tahun membuat operasi semacam itu hampir mustahil, demikian ungkap seorang pejabat tinggi keamanan dalam negeri AS.

Koordinator kontraterorisme Departemen Keamanan Dalam Negeri, Nicholas Rasmussen, pada Senin (27/3), menyebut kemungkinan serangan serupa seperti yang pernah terjadi dalam peristiwa 11 September 2001, ketika kelompok teroris Al Qaeda membajak empat pesawat dan menewaskan hampir 3.000 orang, kini "hampir mustahil" dapat terlaksana.

BACA JUGA: Pasukan Taliban Bunuh Komandan Tertinggi ISIS di Afghanistan

“Kami telah mencapai apa yang saya sebut efek tekanan pada kemampuan kelompok-kelompok seperti ISIS dan Al Qaeda untuk melakukan serangan skala besar di sini, di tanah air,” kata Rasmussen dalam sebuah acara yang diselenggarakan oleh Universitas George Washington. "Itu adalah sesuatu yang sangat signifikan dan harus dibayar mahal," tambahnya.

Pernyataan Rasmussen itu muncul hanya beberapa minggu setelah pejabat tinggi militer dan intelijen AS memberikan kesaksian di depan Kongres, dan memperingatkan bahwa afiliasi ISIS di Afghanistan ingin menyerang sejumlah target yang berada di AS atau Barat.

ISIS-Khorasan “dapat melakukan operasi melawan kepentingan AS atau Barat di luar negeri dalam waktu kurang dari enam bulan dengan sedikit atau tanpa peringatan,” kata Jenderal Michael Kurilla dari Komando Pusat AS di depan Kongres awal bulan ini.

Seminggu sebelumnya, Kepala Badan Intelijen Pertahanan, Letnan Jenderal Scott Berrier mengatakan kepada para anggota Kongres, "Hanya masalah waktu sebelum mereka mempunyai kemampuan dan niat untuk menyerang Barat."

BACA JUGA: Komitmen Pemberantasan Terorisme Taliban Semakin Meragukan

Awal tahun ini, Christine Abizaid, Direktur Pusat Kontraterorisme Nasional (National Counterterrorism Center), menyebut ISIS-Khorasan sebagai “pelaku ancaman yang paling saya khawatirkan.”

Untuk saat ini, para pejabat militer dan intelijen AS setuju dengan Rasmussen bahwa kemungkinan serangan di wilayah AS termasuk rendah, dan ISIS-Khorasan yang lebih kredibel atau kelompok lain lebih cenderung menarget kepentingan AS atau Barat di wilayah Asia Selatan atau Eropa. [ps/lt]