Serangan Teror Lintas Perbatasan Uji Hubungan Pakistan-Afghanistan

Gubernur Kandahar, Afghanistan Mullah Shirin dan pejabat Taliban (kanan) melakukan kunjungan ke Islamabad, Pakistan Rabu (3/1).

Delegasi berpengaruh dari Taliban yang berkuasa di Afghanistan mengadakan pembicaraan penting dengan para pejabat Pakistan pada hari Rabu (3/1) dalam upaya untuk meredakan ketegangan yang timbul dari meningkatnya serangan mematikan lintas perbatasan. Pakistan menuduh serangan-serangan itu dilakukan oleh teroris yang berbasis di wilayah Afghanistan.

Para pejabat mengatakan Mullah Shirin Akhund, seorang pemimpin Taliban yang berpengaruh, memimpin tim kementerian pertahanan dan perwakilan intelijen pada pertemuan yang diadakan di Islamabad di bawah apa yang dikenal sebagai Komite Koordinasi Gabungan, atau Joint Cooperation Committee/JCC). Komite ini dibentuk untuk menangani pengelolaan perbatasan dan masalah keamanan terkait yang dihadapi kedua negara.

“Dalam pertemuan JCC, kedua pihak membahas mekanisme koordinasi untuk memfasilitasi pergerakan lintas batas dengan tujuan untuk mendorong kontak antar masyarakat,” kata pernyataan Kementerian Luar Negeri Pakistan setelah pertemuan tersebut.

Kementerian tidak memberikan rincian lebih lanjut mengenai diskusi tingkat delegasi tersebut.

BACA JUGA: Enam Tukang Cukur Tewas Ditembak di Waziristan Utara, Pakistan

Para pejabat Pakistan mengatakan bahwa buronan militan yang terkait dengan Tehrik-i-Taliban Pakistan, atau TTP, yang anti-negara, dan kelompok-kelompok sekutunya telah mengintensifkan serangan lintas perbatasan dengan “kebebasan operasional yang lebih besar” sejak kelompok Islamis Taliban kembali menguasai Afghanistan lebih dari dua tahun lalu.

Pada tahun 2023, pemboman dan serangan senjata yang dipimpin TTP menewaskan hampir 1.000 warga Pakistan, setengah dari mereka adalah pasukan keamanan, secara nasional, yang merupakan jumlah kematian tertinggi dalam enam tahun.

Para pejabat di Islamabad berpendapat bahwa para pemimpin TTP memindahkan basis operasional mereka ke provinsi perbatasan Afghanistan setelah Taliban kembali berkuasa pada Agustus 2021.

Pihak berwenang Taliban menolak tuduhan bahwa TTP atau kelompok lain mana pun diizinkan mengancam negara lain, termasuk Pakistan, dari wilayah Afghanistan. Mereka telah berulang kali menyarankan Islamabad untuk tidak menyalahkan Afghanistan atas tantangan keamanan “internal” yang dihadapi oleh Pakistan. [lt/jm]