Seorang remaja tersangka pelaku berhasil ditundukkan jemaat dan ditangkap polisi.
Para investigator Australia percaya bahwa tersangka penyerang beraksi karena termotivasi oleh ekstremisme agama.
Dengan menetapkan serangan itu sebagai insiden teroris, para investigator memiliki kewenangan dan sumber daya yang lebih besar untuk menyelidiki motif pasti dari tindakan tersangka penyerang.
Badan-badan intelijen Australia akan bekerja sama dengan mitra-mitra aliansi keamanan Five Eyes mereka, yang juga mencakup Kanada dan AS, untuk mengevaluasi ancaman ekstremisme global.
Rekaman video kebaktian di Gereja Ortodoks Asyur memperlihatkan seseorang yang berjalan menuju altar.
Tersangka penyerang kemudian menyerang seorang pastor dan tampaknya menikamnya beberapa kali sebelum para jemaat gereja bergegas membantu. Suara jeritan ngeri dari jemaat terdengar di Gereja Kristus Gembala Baik di Sydney itu.
Uskup Mar Mari Emmanuel, seorang pemimpin Kristen terkemuka, termasuk di antara korban yang terluka, selain seorang pastor dan beberapa jemaat. Tak seorang korban pun yang mengalami luka yang mengancam jiwa mereka.
Di luar gereja, massa dalam jumlah besar yang marah atas serangan itu bentrok dengan polisi. “Bawa dia keluar!” seru mereka sambil menyerukan pembalasan terhadap remaja tersangka pelaku.
BACA JUGA: Polisi: Penyerang Pisau Sydney Tewas 'Didor' setelah Bunuh 5 Orang di BondiSekelompok pemimpin agama lain bertemu dengan para pejabat pemerintah dan menyerukan ketenangan di masyarakat. Kawasan barat Sydney adalah salah satu wilayah di Australia yang paling beragam secara budaya dan agama.
PM Australia Anthony Albanese mengatakan kepada wartawan pada Selasa bahwa ini harus merupakan waktu untuk bertoleransi.
“Tidak ada tempat untuk kekerasan di dalam komunitas kita. Tidak ada tempat bagi ekstremisme dengan kekerasan. Kita adalah negara pecinta damai. Ini adalah waktunya untuk bersatu (dan) tidak terpecah belah sebagai suatu komunitas dan sebagai satu negara," katanya.
PM Albanese dijadwalkan bertemu dengan para penasihat keamanan nasionalnya pada Selasa di Canberra.
Your browser doesn’t support HTML5
Level ancaman teror nasional resmi Australia masih berada di tingkat terendah kedua dalam sistem peringatan lima level. Peringatan pemerintah menyatakan bahwa “ada sejumlah kecil orang di Australia dan di luar negeri yang ingin menimbulkan kerugian bagi Australia.”
Penikaman di gereja itu terjadi setelah terbunuhnya enam orang dalam serangan penikaman terpisah di sebuah pusat perbelanjaan di Sydney pada akhir pekan lalu. Sang penyerang, lelaki sakit jiwa berusia 40 tahun dari negara bagian Queensland, ditembak mati di tempat kejadian oleh seorang polisi.
Di antara korban terluka ada bayi perempuan berusia sembilan bulan, yang hingga kini masih dirawat di rumah sakit. Ibu bayi itu tewas dalam serangan pada Sabtu. Kasus tersebut tidak diperlakukan sebagai serangan terkait terorisme. [uh/ab]