Serangan Trump kepada Koch Soroti Pengaruh Besar Pendonor Politik Kaya

Trump

Serangan Twitter oleh Presiden Trump baru-baru ini terhadap miliarder dan penyumbang Republik, Charles Koch membuat pengaruh besar pendonor kaya dalam politik Amerika jadi sorotan.

Satu minggu berlalu lagi dan sebuah pesan tidak bersahabat muncul lagi dari Presiden Trump di Twitter.

Sasarannya? Kali ini Charles Koch, salah satu pendukung keuangan terkaya dan paling kuat untuk para kandidat Partai Republik. Selama pertemuan para donor di Colorado, Koch mengkritik kebijakan perdagangan pemerintah Trump.

"Ketika orang bertindak dengan cara proteksionis, mereka mendirikan perintang yang merugikan semua pihak," kata Trump.

Isu perdagangan merupakan sumber perselisihan antara Trump dan Koch, khususnya perang tarif yang sedang berlangsung antara Amerika dan para mitra dagangnya termasuk China.

"Presiden, baik dia maupun, menurut saya, juga sekitar 15 anggota pemerintahannya telah mengatakan berulang kali, kami ingin melihat praktik perdagangan yang tidak adil itu dihentikan. Tetapi sampai hal itu terjadi, presiden akan terus menuntut mereka. Dia akan terus menekan China," kata Sarah Sanders, juru bicara Gedung Putih.

Perseteruan Trump-Koch menggarisbawahi pengaruh donor yang kaya dalam politik Amerika. Jaringan Koch, sekelompok organisasi yang pada umumnya mendukung kebijakan Republik terkait pajak yang lebih rendah dan peraturan pemerintah yang lebih sedikit, merupakan sumber dukungan keuangan yang sangat besar. Jaringan itu berencana membelanjakan hingga $400 juta pada pemilihan paruh waktu 2018.

Robert Weissman dan penggiat lainnya percaya bahwa perusahaan dan orang-orang kaya seperti Koch, secara tidak proporsional mempengaruhi pemilihan Amerika untuk menguntungkan agenda mereka.

Meskipun memberikan uang secara langsung kepada seorang kandidat adalah ilegal, setiap penyumbang dapat memberi hingga $2,700 kepada organisasi kandidat, dan jumlah yang tidak terbatas bisa diberikan jika mereka menyalurkan uang melalui Komite Aksi Politik atau PAC.

Jika seorang kandidat menang, meskipun tidak selalu dipenuhi, ada harapan bahwa kandidat akan mendukung kebijakan yang sejalan dengan agenda pendonor.

"Ketika mereka terpilih, mereka khawatir tentang pemilihan berikutnya. Dan mereka berpikir, bagaimana saya bisa menyenangkan para donatur kaya yang membuat saya terpilih dan yang mungkin membuat saya tersingkir dari jabatan saya jika saya tidak mengurus mereka," jelas Robert Weissman, presiden organisasi Public Citizen.

Sistem ini, yang oleh para kritikus disebut “pay for play” atau "membayar agar dipenuhi tuntutannya" sepenuhnya legal, terutama setelah keluar keputusan Mahkamah Agung pada 2010 yang dikenal sebagai "Citizens United". Pengadilan tinggi itu memutuskan, perusahaan mempunyai hak kebebasan berbicara politik yang sama dengan individu, dan bahwa seharusnya tidak ada pembatasan atas seberapa banyak sumbangan yang boleh mereka berikan untuk mendukung kandidat dalam pemilihan.

Sejak keputusan “Citizens United” diberlakukan, jumlah belanja pemilihan diluar ketentuan federal dan diprakarsai oleh PAC dan kelompok luar lainnya seperti jaringan Koch, telah membumbung tinggi. [ps/jm]