Konsulat Iran di ibu kota Suriah, Damaskus, pada hari Senin (1/4) rata dengan tanah dalam apa yang digambarkan oleh media Suriah dan Iran sebagai serangan udara Israel. Insiden ini secara mengejutkan meningkatkan konflik di Timur Tengah yang akan mengadu Israel melawan Iran dan negara-negara tetangga dan sekutunya.
Wartawan Reuters yang berada di lokasi kejadian di distrik Mezzeh di ibu kota Suriah menyaksikan asap mengepul dari puing-puing bangunan yang rata dengan tanah, dan kendaraan darurat diparkir di luar. Sebuah bendera Iran digantung di tiang di depan puing-puing. Menteri luar negeri Suriah dan Iran tampak berada di lokasi kejadian.
Serangan udara tersebut menunjukkan meningkatnya fokus Israel dalam menarget tokoh-tokoh militer Iran dan mitra mereka di Suriah, sebuah tren yang semakin meningkat sejak kelompok militan Hamas melancarkan serangan terhadap Israel 7 Oktober lalu. Israel menolak memberikan komentar apa pun.
Menurut laporan dari saluran TV pemerintah Iran berbahasa Arab Al-Alam dan stasiun TV Pan-Arab Al-Mayadeen, serangan itu menewaskan penasihat militer Iran, Jenderal Ali Reza Zahdi, yang memimpin Pasukan elit Quds di Lebanon dan Suriah hingga tahun 2016,
Duta Besar Iran Untuk Suriah Hossein Akbari mengecam Israel dan melaporkan sedikitnya tujuh orang tewas dalam serangan itu. Tim penyelamat masih menyisir reruntuhan bangunan untuk mencari jasad-jasad korban lainnya. Ditambahkannya, dua petugas keamanan yang bertugas di gedung itu luka-luka. Dia berjanji akan membalas serangan tersebut dan menjanjikan tanggapan yang sama kerasnya.
Charles Lister, yang mengepalai program Suriah di lembaga think tank Middle East Institute yang berbasis di Washington, menyebut serangan itu sebagai eskalasi yang signifikan. Serangan itu pasti akan memicu serangan balasan, tulisnya di platform media sosial X.
Menteri Luar Negeri Suriah, Faisal Mekdad, mengatakan beberapa orang telah tewas dalam serangan tersebut. Dalam pembicaraan telpon dengan mitranya di Iran, Mekdad mengutuk Israel.
Juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran Nasser Kanaani meminta masyarakat internasional untuk mengecam serangan tersebut. Menurut televisi pemerintah Iran, kediaman duta besar Iran terletak di kompleks konsuler yang berdekatan dengan kedutaan. Gedung utama kedutaan masih utuh.
Kantor berita pemerintah Iran SANA melaporkan gedung-gedung di lingkungan Mazzeh yang dijaga ketat juga telah hancur.
BACA JUGA: Israel Gempur Suriah dengan Serangan MautDalam beberapa tahun terakhir, Israel telah melancarkan ratusan serangan terhadap target di wilayah Suriah yang dikuasai oleh pemerintah.
Serangan udara semacam ini telah mengalami peningkatan dalam beberapa bulan terakhir, seiring dengan eskalasi konflik antara Israel dan Hamas di Jalur Gaza, serta ketegangan yang sedang berlangsung antara militer Israel dan Hizbullah di perbatasan Lebanon-Israel.
Israel, yang telah berulang kali menyerang sasaran-sasaran Iran dalam perang enam bulan di Gaza, menolak mengomentari insiden tersebut, praktik yang biasa mereka lakukan.
Seorang juru bicara militer Israel mengatakan, "Kami tidak mengomentari laporan di media asing."
Meskipun jarang mengakui tindakan di Suriah, Israel menyatakan bahwa mereka telah menargetkan basis kelompok militan yang terkait dengan Iran, seperti Hizbullah Lebanon, yang telah mengirimkan ribuan pejuang untuk mendukung pasukan Presiden Suriah Bashar Assad.
Serangan udara Israel di Damaskus pada bulan Desember 2023 lalu menewaskan penasihat senior Garda Revolusi Iran, Said Razi Mousavi. Serangan serupa di Damaskus pada bulan Januari lalu menewaskan sedikitnya lima penasihat Iran. Pekan lalu, serangan udara di provinsi strategis Deir el-Zour di Suriah timur juga menewaskan seorang penasihat Iran.
Sejak serangan faksi Palestina Hamas yang didukung Iran terhadap Israel pada 7 Oktober, Israel telah meningkatkan serangan udara di Suriah terhadap milisi Hizbullah Lebanon yang didukung Iran dan Garda Iran, keduanya mendukung pemerintahan Presiden Bashar al-Assad. [my/ka/em]