Militer Israel mengatakan pada Kamis (23/2) bahwa pihaknya melakukan serangan udara terhadap sasaran yang terkait dengan militan Hamas di Jalur Gaza sebagai tanggapan atas serangkaian roket yang ditembakkan beberapa jam sebelumnya ke wilayah Israel.
Pasukan Pertahanan Israel mengatakan serangan udara difokuskan pada lokasi pembuatan senjata dan kompleks militer.
Pertahanan udara Israel mencegat lima dari enam roket yang ditembakkan dari Gaza. Satu roket mendarat di area terbuka di Israel selatan.
Serangan lintas perbatasan itu menyusul serangan Israel yang dilakukan pada Rabu (22/2) di Tepi Barat yang diduduki yang menewaskan 11 warga Palestina.
Israel mengatakan sedang melakukan operasi untuk menangkap militan di Nablus, dan bahwa pasukannya diserang, memicu baku tembak.
Pejabat kesehatan Palestina mengatakan lebih dari 100 warga Palestina terluka.
Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa Antonio Guterres mengatakan pada pertemuan PBB, Rabu (22/2), situasinya “paling mudah terbakar selama bertahun-tahun.”
BACA JUGA: Israel Luncurkan Serangkaian Serangan Udara di Jalur Gaza“Siklus kekerasan yang mematikan terus meningkat. Ketegangan sangat tinggi, dan proses perdamaian tetap macet,” kata Guterres sementara dia mendorong dilanjutkannya solusi dua negara.
Di Washington, juru bicara Departemen Luar Negeri AS Ned Price mengatakan kepada wartawan bahwa sangat penting bagi kedua pihak untuk tidak mengambil langkah apa pun untuk mengobarkan ketegangan.
“Kami menyadari masalah keamanan yang sangat nyata yang dihadapi Israel,” kata Price. “Pada saat yang sama, kami sangat prihatin dengan banyaknya korban luka dan hilangnya nyawa warga sipil.” [lt/ab]