Serbia ingin lebih memperkuat angkatan bersenjatanya dengan membeli lebih banyak pesawat tempur, kata Presiden Serbia Aleksandar Vucic, hari Minggu (26/7).
Vucic mengeluarkan pernyataan itu sewaktu mengunjungi satu brigade tank militer di Sremska Mitrovica, di Vojvodina, provinsi otonom di Serbia.
"Kita tidak dapat melacak pemberian dan donasi yang diperoleh negara-negara NATO tertentu dari AS, Jerman dan negara-negara lainnya, kata Vucic. Karena itu, lanjutnya, Serbia harus berjuang sendiri untuk mempertahankan perdamaian dan untuk mempertahankan sendiri masa depan negara itu," jelasnya.
Ia tidak merinci jenis pesawat tempur yang rencananya dibeli Beograd. Tetapi ia mengatakan tujuan pembelian itu adalah untuk keselamatan negaranya serta stabilitas dan perdamaian di kawasan Balkan.
Media propemerintah melaporkan bahwa Serbia telah resmi menyatakan ingin membeli 20 pesawat bomber, tetapi Washington tidak menanggapi permintaan tersebut. Namun laporan itu berspekulasi bahwa apabila AS menolaknya, Serbia kemungkinan besar akan membeli pesawat serbu Sukhoi-25 dari Rusia.
Ia juga mengemukakan bahwa Washington baru-baru ini memperlengkapi pasukan keamanan Kosovo dengan kendaraan lapis baja.
Meskipun mengklaim netralitas militer Serbia, Beograd baru-baru ini menerima sistem antiserangan pesawat udara canggih dari Rusia, termasuk jet-jet tempur, helikopter penyerang, dan kendaraan lapis baja. Serbia juga telah mendapatkan drone militer dari sekutu lainnya, China.
AS telah menyatakan akan memberlakukan sanksi-sanksi terhadap Serbia apabila Moskow mengirim lebih banyak lagi senjata ke negara itu, yang akan mengancam keamanan negara-negara NATO tetangganya. [uh/ab]