Polisi Irak melaporkan menemukan mayat yang tersebar di seluruh bangunan itu dan darah mengalir menuruni tangga.
Belum ada yang mengaku bertanggung-jawab atas serangan itu dan motifnya juga belum diketahui.
Sebelumnya hari Sabtu, Human Rights Watch menuduh pasukan keamanan Irak dan milisi yang didukung pemerintah secara ilegal mengeksekusi setidaknya 255 tahanan bulan lalu.
Organisasi itu mengatakan eksekusi dilakukan di enam kota dan desa.
Human Rights Watch mengatakan sebagian besar tahanan itu adalah warga Sunni yang melarikan diri dari kelompok-kelompok ekstremis yang berperang untuk menggulingkan pemerintah.
Utusan khusus PBB untuk Irak Nickolay Mladenov mendesak semua anggota parlemen Irak agar menghadiri sidang parlemen hari Minggu. Ia mengatakan, kegagalan pembentukan pemerintah baru, bisa semakin menjerumuskan Irak ke dalam kekacauan.