Uganda telah menghentikan distribusi makanan tambahan yang disebut sebagai “Super Sereal” di seluruh negara itu setelah sedikitnya dua orang meninggal dan lebih dari 90 lainnya menderita keracunan makanan.
Bubur gandum bergizi tinggi itu diduga membuat banyak orang di bagian timur laut kawasan Karamoja jatuh sakit pekan lalu.
“Banyak orang dirawat di rumah sakit karena pusing dan muntah-muntah,” ujar Menteri Urusan Kesiapan Bencana Uganda Musa Ecweru pada Senin (18/3).
Di antara para korban yang keracunan makanan itu terdapat 12 anak-anak berusia kurang dari lima tahun.
Badan PBB Urusan Pangan WFP, yang mengirim “Super Sereal” bersama gula dan minyak goreng ke Uganda, belum memberikan konfirmasi mengenai laporan kematian itu. Tetapi mengatakan mereka “mengkaji situasi itu dengan sangat hati-hati.” WFP juga telah mengirim contoh bubur bergizi tinggi yang dinilai beracun itu ke laboratorium.
WFP mengatakan “Super Sereal ditujukan untuk memperbaiki gizi ibu hamil dan menyusui, mencegah stunting atau kekerdilan pada balita dan merawat kekurangan gizi sangat parah yang mengancam jiwa. [em]