Aksi mogok kerja terus berlanjut di luar sejumlah hotel-kasino dekat Las Vegas Strip tanpa adanya pembicaraan yang dijadwalkan antara pihak manajemen dan anggota serikat pekerja.
Aksi mogok kerja Serikat Pekerja Kuliner dimulai sejak Jumat (15/11) lalu di Virgin Hotels Las Vegas. Pekerja yang melakukan aksi mogok menuntut kontrak baru, termasuk kenaikan gaji yang sebanding dengan gaji di resor-resor lain di Sin City itu.
Pemogokan tersebut terjadi seminggu sebelum acara tahunan Grand Prix Las Vegas, yang digelar untuk tahun kedua, yang akan menarik ratusan ribu penggemar untuk menyaksikan balap Formula 1 di Las Vegas Strip dan jalan-jalan di sekitarnya.
Aksi tersebut adalah pemogokan terbuka pertama sejak 2002 untuk serikat pekerja terbesar di Nevada, yang memiliki sekitar 60.000 anggota.
Belum ada jadwal negosiasi
Juru bicara serikat pekerja itu, Bethany Khan, dan perwakilan media untuk Virgin Hotels, Terri Maruca, mengatakan tidak ada negosiasi baru yang dijadwalkan. Virgin Hotels memiliki properti dengan 1.500 kamar di kawasan itu.
Maruca mengatakan perusahaan telah menerima lamaran dari lebih dari 600 calon pekerja kontrak dan pekerja sementara sejak hari Jumat.
BACA JUGA: Terdampak Badai dan Aksi Mogok, Lapangan Kerja Amerika Hanya Bertambah 12 Ribu pada OktoberSerikat pekerja membayar para pekerja yang berpartisipasi dalam aksi mogok sebesar US$500 per minggu selama setidaknya lima hari untuk sif piket.
Petugas kamar tamu, pelayan koktail dan makanan, kuli angkut, pelayan, juru masak, bartender, dan pekerja binatu termasuk di antara mereka yang melakukan aksi mogok kerja di properti tersebut, di mana para pekerja juga melakukan aksi mogok kerja selama 48 jam pada bulan Mei lalu untuk menyerukan agar Virgin Hotels menyetujui perjanjian lima tahun baru dengan perluasan tunjangan dan kenaikan upah.
Properti lain di dalam dan di luar Las Vegas Strip mencapai kesepakatan tenggat dengan serikat pekerja sebelum balapan Formula 1 setahun yang lalu. Kontrak lima tahun tersebut berisi kenaikan gaji sekitar 32% bagi puluhan ribu pekerja di properti-properti seperti Bellagio, Paris Las Vegas, MGM Grand dan Caesars Palace.
Dalam sebuah pernyataan pada hari Minggu, Virgin Hotels menyebut kontrak-kontrak tersebut “tidak berkelanjutan secara ekonomi” dan mengatakan mereka menginginkan “kesepakatan yang masuk akal” untuk 1.710 karyawannya. Mereka menuduh para pemimpin serikat pekerja menolak untuk terlibat dalam “perundingan yang berarti”.
Anggota serikat pekerja ini terakhir kali melakukan mogok kerja tahun 2002 selama 10 hari, di hotel-kasino Golden Gate di jantung kota Las Vegas. [em/lt]